Hyundai GNI Ubah Sampah Plastik Bekasi Jadi Pelet Bernilai Jual Tinggi

Hyundai GNI Ubah Sampah Plastik Bekasi Jadi Pelet Bernilai Jual Tinggi

Hyundai GNI Ubah Sampah Plastik Bekasi Jadi Pelet Bernilai Jual Tinggi

18 September 2024 17:58

Bekasi: Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dan Hyundai Motor Company (HMC) telah meresmikan fasilitas produksi pelet plastik di Hyundai Wanajaya Waste Recycling Center (WRC), Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Peresmian ini merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI).

Fasilitas ini bertujuan mengelola limbah plastik dan mendorong penerapan model ekonomi sirkular. Sampah plastik diolah menjadi pelet plastik yang memiliki nilai ekonomi, dengan tujuan menciptakan sumber pendapatan bagi masyarakat di sekitar lokasi.

Presiden Direktur HMMI, Hyunchul Bang, menyatakan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari program Creating Shared Value (CSV) global perusahaan, "Hyundai Continue." Bang menekankan bahwa penanganan sampah dapat dijadikan peluang ekonomi nyata bagi masyarakat, sejalan dengan filosofi global perusahaan.

Fasilitas produksi pelet plastik ini memperluas fungsi WRC, yang sebelumnya telah didirikan Hyundai melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) untuk mendorong daur ulang dan pemberdayaan masyarakat.

Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Bupati Kabupaten Bekasi, Ade Kuswara Kunang.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan apresiasi terhadap upaya industri dalam mengelola dan memanfaatkan sampah plastik, serta berharap langkah serupa dapat diikuti oleh pelaku industri lainnya di Jawa Barat.

Sementara itu, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menyambut baik hadirnya fasilitas ini sebagai upaya untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan di wilayahnya.

Dalam kolaborasi ini, GNI memiliki peran sebagai mitra pelaksana di lapangan. GNI bertugas dalam pendampingan masyarakat, pembentukan koperasi, serta pelatihan operasional WRC. Ketua Yayasan GNI, Mathilda Antoinette Buisan, menjelaskan bahwa kolaborasi ini melibatkan masyarakat sebagai aktor utama dalam menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pengelolaan WRC dan fasilitas produksi pelet plastik akan dijalankan oleh koperasi multi-pihak yang dibentuk melalui supervisi GNI. Model pengelolaan berbasis komunitas ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Selain menjadi unit produksi, WRC juga direncanakan berfungsi sebagai pusat edukasi daur ulang bagi pelajar, operator bank sampah, dan warga setempat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id