Ilustrasi. Foto: Freepik.
Media Indonesia • 15 April 2024 20:26
Jakarta: Ekonom sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Bambang Brodjonegoro meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini bisa di bawah target akibat inflasi yang tinggi dari dampak eskalasi konflik Iran-Israel.
Berdasarkan asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen. Lalu, Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,0 persen di tahun ini.
Bambang mengatakan sebelum adanya serangan memanas Iran ke Israel, banyak pihak yang optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini mencapai lima persen.
"Tapi, kalau eskalasi ini lebih besar dan lebih lama dan membuat gamang banyak pihak, mungkin target lima persen akan challenging. Mungkin bisa terdorong ke bawah sekitar 4,6 persen sampai 4,8 persen karena gangguan itu," ujar Bambang dalam webinar 'Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI', Senin, 15 April 2024.
Mantan Menteri Keuangan itu menjelaskan ancaman inflasi yang tinggi terjadi akibat harga pangan yang terus bergejolak dan kenaikan harga minyak dunia yang mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.
"Dengan adanya kejadian Iran-Israel ini tentu akan sangat bergantung pada seberapa jauh harga minyak akan melonjak," ucap dia.
Baca juga: Pasal 51 Piagam PBB Jadi Acuan Serangan Balasan Iran ke Israel |