Profil Masood Azhar, Pemimpin Militan Jaish-e-Mohammed di Pakistan yang Ditarget India

Masood Azhar. (EPA)

Profil Masood Azhar, Pemimpin Militan Jaish-e-Mohammed di Pakistan yang Ditarget India

Riza Aslam Khaeron • 7 May 2025 17:11

Jakarta: Pada Rabu dini hari, 7 Mei 2025, militer India meluncurkan 24 rudal presisi ke sembilan lokasi di wilayah Pakistan dan wilayah Kashmir yang di okupasi Pakistan dalam Operasi Sindoor. Serangan ini merupakan pembalasan atas serangan teror di Pahalgam yang menewaskan 26 warga sipil.

Salah satu target utama dalam operasi ini adalah markas besar Jaish-e-Mohammed (JeM) di Bahawalpur. Kelompok ini dipimpin oleh Masood Azhar, tokoh militan yang telah lama menjadi perhatian internasional karena keterlibatannya dalam serangkaian aksi teror di India.
 

Latar Belakang dan Awal Karier Radikal

Masood Azhar lahir pada 10 Juli 1968 di Bahawalpur, Pakistan. Ia merupakan anak ketiga dari sebelas bersaudara. Ayahnya, Allah Bakhsh Shabbir, adalah seorang kepala sekolah dan ulama Deobandi. Masood meninggalkan sekolah umum sejak kelas 8 dan melanjutkan pendidikan di Jamia Uloom ul-Islamia, tempat ia lulus sebagai alim (ulama) pada 1989.

Setelahnya, ia terlibat dalam pelatihan militer di Afghanistan dan sempat terluka saat ikut dalam Perang Soviet-Afghanistan. Tak lama kemudian, ia menjadi kepala departemen motivasi di Harkat-ul-Ansar serta editor dua majalah propaganda kelompok tersebut.
 

Keterlibatan Global dan Penangkapan di India

Azhar aktif merekrut dan mencari dana dari berbagai negara, termasuk Arab Saudi, UEA, Inggris, dan Zambia. BBC bahkan pernah menyebutnya sebagai "orang yang membawa jihad ke Inggris" karena aktivitasnya di negara tersebut, termasuk penggalangan dana, rekrutmen, dan ceramah di berbagai institusi Islam terkemuka.

Pada awal 1994, ia masuk ke India dengan identitas palsu untuk meredakan konflik internal kelompok jihadis, namun tertangkap di Anantnag dan ditahan di berbagai penjara termasuk Tihar dan Jammu.

Selama masa tahanan, Azhar menjadi tuntutan dalam kasus penculikan enam turis asing oleh kelompok Al-Faran. Ia akhirnya dibebaskan pada Desember 1999 sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan sandera pesawat IC 814 yang dibajak ke Kandahar oleh kelompok yang dipimpin saudaranya, Ibrahim Athar.
 

Mendirikan Jaish-e-Mohammed dan Serangkaian Aksi Teror

Setelah dibebaskan, Azhar mendirikan Jaish-e-Mohammed (JeM) dengan dukungan dari ISI Pakistan, Taliban, dan Osama bin Laden. JeM menjadi pelaku utama berbagai serangan besar di India:
  • Serangan Parlemen India 13 Desember 2001.
  • Serangan Pangkalan Udara Pathankot tahun 2016.
  • Serangan bom bunuh diri Pulwama pada 14 Februari 2019 yang menewaskan 44 personel paramiliter.
 
Baca Juga:
Siapa itu The Resistance Front? Kelompok Bersenjata Dalang dari Serangan Kashmir
 

Operasi Sindoor dan Tewasnya Keluarga Azhar

Mengutip NDTV, 7 Mei 2025, Masood Azhar menyatakan bahwa 10 anggota keluarganya tewas akibat serangan udara India dalam Operasi Sindoor, termasuk kakaknya, iparnya, keponakan dan istrinya, keponakan perempuan, dan lima anak-anak.

“Tidak ada penyesalan, tidak ada putus asa,” ujar Masood berkomentar terhadap kematian keluarganya.Azhar kemudian mengaku ingin ikut bergabung dalam kematian bersama mereka.

"Justru, hati saya terus-menerus tergerak bahwa saya pun seharusnya bergabung dengan rombongan 14 orang yang bahagia ini," ucap Azhar.

"Waktu kepergian mereka telah tiba, tetapi Tuhan tidak membunuh mereka," pungkasnya Ia juga mengundang masyarakat untuk hadir dalam salat jenazah hari ini.

Sementara itu, laporan dari BBC Urdu menyebutkan bahwa serangan terhadap Masjid Subhan di Bahawalpur yang dikaitkan dengan Jaish-e-Mohammed menimbulkan spekulasi mengenai keterlibatan Masood Azhar. Beberapa pesan di grup WhatsApp kelompok tersebut menyatakan bahwa Azhar menjadi target, dan bahwa 10 anggota keluarganya telah tewas.

Namun, pihak rumah sakit maupun otoritas setempat belum dapat mengonfirmasi informasi ini secara independen. Dalam laporan tersebut juga ditegaskan bahwa klaim terkait hubungan Azhar dengan lokasi kejadian belum bisa dibuktikan secara bebas oleh tim medis atau pemerintah lokal.

Masood Azhar telah dimasukkan dalam daftar teroris global oleh Dewan Keamanan PBB sejak 1 Mei 2019. Ia juga dikenai sanksi oleh Amerika Serikat melalui daftar Specially Designated Global Terrorist. Namun, Pakistan berkali-kali menyangkal keberadaannya atau penahanannya, meski JeM masih aktif dan beroperasi.

Meskipun beberapa serangan balasan telah dilancarkan India terhadap JeM, keberadaan Masood Azhar dan kelangsungan organisasinya tetap menjadi ancaman serius bagi stabilitas kawasan Asia Selatan. Operasi Sindoor menunjukkan bahwa India tak segan menargetkan tokoh-tokoh penting kelompok teroris lintas batas sebagai bentuk pembalasan terukur dan strategis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)