Pesawat Cessna Caravan BNPB bersiap lepas landas untuk misi Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Jawa Tengah dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/10). (Dok BNPB)
Media Indonesia • 3 November 2025 17:55
                        Semarang: Operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jawa Tengah dilaporkan berhasil menurunkan intensitas hujan hingga 70 persen. Namun pemerintah tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada, karena puncak musim hujan diprediksi terjadi pada November hingga Desember 2025.
Hingga saat ini, sebanyak 48 sortie penerbangan telah dilakukan untuk mendukung rekayasa cuaca. Setiap sortie membawa sekitar 1 ton garam (NaCl), sehingga total 48 ton bahan semai disebar di langit Jawa Tengah, terutama di kawasan Pantura.
“Kalau dihitung, pengurangan curah hujan mencapai sekitar 70 persen. Intervensi dilakukan di wilayah yang masih ada genangan atau di hulu sungai yang mengarah ke Pantura,” kata Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto, Senin, 3 November 2025.

Citra satelit cuaca di Jawa Tengah. 
Agus menjelaskan, rekayasa cuaca dilakukan setelah curah hujan beberapa pekan terakhir berada di atas normal. Tanpa operasi modifikasi cuaca, banjir di wilayah Semarang, Demak, dan sekitarnya diperkirakan akan lebih sulit ditangani.
Dia menilai, jika seluruh infrastruktur pengendali banjir bekerja optimai, mulai dari drainase, sistem pompa, hingga kolam retensi, maka intervensi cuaca tidak selalu diperlukan.
“Awan yang berpotensi membawa hujan ke daratan diantisipasi agar diarahkan ke laut, sehingga tidak menambah genangan di kawasan perkotaan,” jelas dia.