Parlemen Australia Gelar Sidang Perdana usai Kemenangan Telak Partai Buruh

PM Australia Anthony Albanese. (EPA)

Parlemen Australia Gelar Sidang Perdana usai Kemenangan Telak Partai Buruh

Willy Haryono • 22 July 2025 13:41

Canberra: Parlemen Australia kembali menggelar sidang pada Selasa, 22 Juli 2025 untuk pertama kalinya sejak Partai Buruh yang berhaluan tengah-kiri meraih kemenangan besar dalam pemilu Mei lalu. Kemenangan ini mengantarkan Perdana Menteri Anthony Albanese memimpin dengan salah satu mayoritas terbesar dalam sejarah politik modern Australia.

Dalam upacara Welcome to Country di Gedung Parlemen, Albanese menyampaikan penghormatan kepada pemilik tradisional wilayah ibu kota Canberra. Ia mengingatkan bahwa tradisi penyambutan tersebut yang dilakukan oleh masyarakat adat untuk menghormati tamu di tanah leluhur mereka pertama kali diperkenalkan oleh pemerintahan Partai Buruh pada 2007.

“Di Parlemen ke-48 ini, kita menulis bab selanjutnya. Mari kita lakukan dengan semangat keberanian dan kebijaksanaan, sebagaimana yang ditunjukkan oleh kepemimpinan masyarakat First Nations kepada kita,” ujar Albanese dalam pidatonya, seperti dikutip ABC News, Selasa, 22 Juli 2025.

Pemerintah Australia menyatakan bahwa rancangan undang-undang pertama yang akan diajukan pada Rabu adalah pemotongan utang pinjaman mahasiswa sebesar 20 persen. Langkah ini diperkirakan akan menguntungkan tiga juta warga Australia dan menelan biaya sebesar 16 miliar dolar Australia atau sekitar Rp169 triliun.

Selain itu, pemerintah juga berencana mengajukan regulasi baru yang akan memangkas pendanaan bagi penyedia layanan penitipan anak yang tidak memenuhi standar mutu, serta memberikan perlindungan hukum terhadap tarif upah tertentu.

Partai Buruh memenangkan 94 dari 150 kursi di Dewan Perwakilan, menjadikannya mayoritas terbesar sejak koalisi konservatif di bawah John Howard meraih kemenangan serupa pada 1996, saat jumlah kursi DPR masih 148.

Albanese juga mencetak sejarah sebagai perdana menteri pertama sejak Howard yang berhasil membawa partainya menang dalam dua pemilu berturut-turut, mengakhiri masa ketidakstabilan politik yang panjang di Australia.

Sementara itu, Partai Liberal sebagai oposisi utama memilih Sussan Ley sebagai pemimpin baru mereka, pemimpin perempuan pertama dalam sejarah partai tersebut setelah hasil pemilu yang disebut sebagai salah satu yang terburuk dalam catatan partai. Koalisi konservatif kini menguasai 43 kursi, sementara 13 kursi lainnya diisi oleh anggota independen dan partai-partai kecil yang tidak berpihak pada pemerintah maupun oposisi.

Di Senat yang beranggotakan 76 kursi, tidak ada partai yang memegang mayoritas. Partai Buruh memiliki 29 kursi, koalisi konservatif 27 kursi, dan Partai Hijau 10 kursi menjadikannya blok terbesar ketiga.

Pemerintahan Albanese diperkirakan akan lebih memilih bernegosiasi dengan pihak konservatif atau Partai Hijau untuk meloloskan undang-undang, ketimbang menghadapi tarik-menarik dengan berbagai partai kecil dan independen. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi Perdana Menteri

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)