BMKG Jelaskan Alasan Masih Turun Hujan Meski Memasuki Musim Kemarau

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati/BPMI Setpres

BMKG Jelaskan Alasan Masih Turun Hujan Meski Memasuki Musim Kemarau

Despian Nurhidayat • 23 May 2025 12:18

Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan sejumlah wilayah sudah memasuki awal musim kemarau. Namun, hujan masih berpotensi masih terjadi.

"Pada periode ini cuaca cenderung cerah hingga berawan pada pagi hingga siang hari, lalu dapat berubah signifikan menjelang sore hingga malam hari dengan potensi hujan lebat," kata Dwikorita dikutip dari Media Indonesia, Jumat, 23 Mei 2025.

Bahkan, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami hujan lebat hingga sangat lebat dalam beberapa hari terakhir. Hal itu disebabkan fenomena atmosfer, yaitu Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berada di Fase 5 (Benua Maritim Indonesia), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang masih melintasi wilayah Indonesia. 

Fenomena-fenomena tersebut meningkatkan pembentukan awan hujan. Terutama di wilayah barat dan tengah Indonesia.

"Namun potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai kilat dan angin kencang masih dapat terjadi, terutama di wilayah Sumatra Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku,” ungkap dia.
 

Baca juga: 

Hujan Diprediksi Merata di Pulau Jawa dan Kalimantan


Potensi hujan sedang hingga lebat tersebut dapat memicu bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang. 

Masyarakat juga perlu mewaspadai cuaca ekstrem bersifat lokal seperti angin kencang, hujan es, dan puting beliung yang kerap terjadi pada periode peralihan ini. Kondisi ini dapat berlangsung hingga masuknya musim kemarau di bulan Juni mendatang. 

“BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap dinamika cuaca yang cepat berubah dan mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi,” ujar dia. 

Dia menyampaikan BMKG dikatakan akan terus memantau perkembangan atmosfer dan menyampaikan informasi serta peringatan dini secara berkala. Masyarakat diimbau untuk selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)