Dubes RI untuk AS Sebut Riset Beras Inovatif Mampu Jawab Tantangan Global

Ilustrasi beras. (Media Indonesia)

Dubes RI untuk AS Sebut Riset Beras Inovatif Mampu Jawab Tantangan Global

Willy Haryono • 11 October 2025 19:12

Washington: Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Indroyono Soesilo menyebut riset beras berprotein tinggi dan rendah glikemik merupakan terobosan yang dapat menjawab tantangan kesehatan global.

Hal itu ia sampaikan dalam webinar "Unlocking Rice'’s Hidden Power: A Path to World Health Transformation" di Washington pada 8 Oktober lalu.

"Karya Profesor Herry merupakan contoh nyata bagaimana sains dan diplomasi dapat berjalan beriringan," kata Dubes Indroyono, berdasarkan rilis KBRI Washington pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

Ia merujuk pada ilmuwan Indonesia Herry S. Utomo, profesor di Louisiana State University (LSU) yang menjadi pembicara utama.

Dilansir dari Antara, webinar tersebut digelar oleh KBRI Washington sebagai bagian dari diplomasi ilmiah antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Dubes Indroyono menekankan bahwa riset itu menunjukkan kontribusi nyata Indonesia dalam memajukan penelitian pangan berkelanjutan dan kesehatan global. Inovasi tersebut juga sejalan dengan agenda Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemandirian pangan dalam Asta Cita.

Dalam paparannya, Herry menjelaskan bahwa varietas beras inovatif seperti Frontière mengandung protein 50 persen lebih tinggi dibanding beras biasa, dengan indeks glikemik rendah (41), bermanfaat bagi penderita diabetes dan obesitas.

Beras itu juga mengandung ?-oryzanol untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah, serta pati resisten yang meningkatkan kesehatan usus dan memberi rasa kenyang lebih lama.

"Selama ini, beras dianggap hanya sumber kalori kosong. Padahal dengan pendekatan ilmiah, beras bisa menjadi pangan fungsional yang berkontribusi besar bagi kesehatan global," kata Herry.

Indroyono menambahkan, Indonesia ingin menggabungkan peningkatan produksi dengan perbaikan nilai gizi guna mencapai kedaulatan pangan yang menjamin kesehatan masyarakat.

Ia berharap Indonesia dapat memperkuat perannya dalam mendukung ketahanan pangan global karena "swasembada pangan kini bukan hanya soal volume produksi, tetapi juga kualitas gizi."

KBRI Washington, kata dia, berkomitmen memperkuat diplomasi di bidang pendidikan, sains, dan teknologi dengan menjembatani penelitian inovatif dan kolaborasi diaspora Indonesia untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan dan inklusif.

Baca juga:  Mentan Optimistis Indonesia Swasembada Beras Akhir Tahun Ini

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)