Tata Kelola Dapur Dinilai Mesti Jadi Prioritas Pembenahan MBG

Petugas menyiapkan makan bergizi gratis/Istimewa

Tata Kelola Dapur Dinilai Mesti Jadi Prioritas Pembenahan MBG

Despian Nurhidayat • 8 October 2025 19:30

Jakarta: Badan Gizi Nasional (BGN) didorong memperkuat sistem pengelolaan dapur. Termasuk, pengawasan pelaksanaan program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah.

Langkah itu dinilai harus dilakukan. Agar, distribusi dan penyediaan makanan bergizi gratis (MBG) dapat berjalan efektif, dan tepat sasaran.

“Program MBG adalah langkah besar pemerintah dalam membangun generasi unggul. Karena itu, tata kelola dapur harus diperkuat agar seluruh penyedia makanan benar-benar mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan BGN,” ujar Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Muh Zulhamdi Suhafid, dilansir dari keterangan resmi, Rabu, 8 Oktober 2025.

Zulhamdi menjelaskan penyediaan makanan bergizi untuk pelajar SD, SMP, dan SMA merupakan investasi jangka panjang bagi peningkatan mutu sumber daya manusia. Lebih dari itu, ia menilai MBG juga memiliki efek ganda terhadap ekonomi lokal karena bahan pangan yang digunakan bisa berasal dari hasil pertanian, peternakan, dan perikanan masyarakat sekitar.
 


“MBG bukan sekadar makan gratis, tapi juga soal kedaulatan pangan. Program ini menggerakkan ekonomi desa, memperkuat rantai pasok lokal, dan mendukung ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Presma UINAM menilai MBG tidak hanya berfungsi sebagai program pemenuhan gizi, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi siswa dan masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan seimbang. Ia menekankan perlunya pemanfaatan pangan lokal seperti sayur, ikan, telur, dan buah daerah yang memiliki nilai gizi tinggi.

“Kita perlu memandang MBG sebagai program edukatif, bukan hanya konsumtif. Program ini membantu masyarakat memahami bahwa sumber gizi terbaik sebenarnya ada di sekitar kita,” jelasnya.

Menurut Zulhamdi, keberhasilan MBG bukan hanya diukur dari jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari sejauh mana program ini menumbuhkan kesadaran kolektif untuk mencintai dan mengonsumsi produk pangan lokal yang sehat dan bergizi.

Makan bergizi gratis/Ilustrasi Istimewa

Lebih lanjut, Zulhamdi memandang MBG sebagai wadah sinergi antara berbagai sektor untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Ia menyebut kolaborasi antara dunia pendidikan, sektor kesehatan, pertanian, industri pangan, dan lembaga riset sebagai elemen penting dalam memastikan keberlanjutan program.

“MBG harus menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, kampus, pelaku usaha, dan masyarakat. Kampus bisa berperan dalam riset dan inovasi gizi, sektor kesehatan memastikan keamanan makanan, sementara pertanian menyediakan bahan baku yang berkelanjutan," pungkas Zulhamdi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)