Para pendaki nekat di Gunung Merapi saat ditangkap petugas. Dokumentasi/Istimewa
Ahmad Mustaqim • 14 April 2025 17:34
Yogyakarta: Balai Taman Nasional Gunung Merapi mengonfirmasi ada puluhan orang yang nekat mendaki Gunung Merapi pada Minggu, 13 April 2025. Mereka mendaki saat gunung tersebut masih berstatus siaga.
Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Muhammad Wahyudi mengatakan ada 20 orang diduga nekat melakukan pendakian itu. Mereka mendaki tanpa izin.
"Mereka naik jam 2 dini hari tadi untuk menghindari pengawasan masyarakat dan petugas jaga Balai TNGM,” kata Wahyudi dihubungi pada Senin, 14 April 2025.
Para pendaki tersebut berasal dari berbagai daerah, termasuk warga Yogyakarta. Selain itu, ia menyebut mereka juga ada yang berasal dari wilayah Sragen, Solo, dan Klaten, Jawa Tengah.
"Ada yang masih berstatus pelajar SMA, mahasiswa, dan sudah bekerja. Mereka yang masih pelajar SMA ini turun untuk ujian jadi kami izinkan untuk kembali," kata dia.
Ia mengungkapkan 20 pendaki nekat itu merupakan akumulasi dua kasus yang terjadi dalam waktu berbeda. Namun demikian, tindakan nekat mereka diproses hampir bersamaan.
"Mereka akan kami periksa lagi secara detail karena ada informasi yang belum jelas, termasuk alasan dan motif mereka mendaki," ucapnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga.
BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.