Ilustrasi Pesenggiri Festival 2025. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 26 June 2025 00:09
Jakarta: Setiap wilayah di Indonesia punya cara unik untuk merayakan akar budayanya. Mulai dari upacara adat, pertunjukan tari, hingga festival seni yang diselenggarakan secara rutin tiap tahun.
Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari identitas lokal, tapi membuka ruang bagi masyarakat untuk kembali terhubung dengan sejarah dan warisan leluhur. Belakangan, semakin banyak inisiatif yang mencoba mengangkat kekayaan budaya dengan pendekatan yang lebih kontemporer, seperti pameran seni dan program edukatif yang dikemas dalam format festival.
Salah satu kegiatan budaya yang mengusung pendekatan seperti itu adalah Pesenggiri Festival 2025. Festival yang digelar di Lampung Marriott Resort & Spa pada 20-21 Juni 2025, itu menggabungkan pameran karya seni tapis kuno dengan berbagai aktivitas kreatif lainnya.
“Pesenggiri Festival 2025 memancarkan pesona budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan yang menyentuh akar tradisi dan seni lokal,” ujar founder Pesenggiri Festival 2025, Selphie Bong, dalam keterangannya, Rabu, 25 Juni 2025.
Festival Budaya Jadi Momentum Mengangkat Akar Tradisi dan Seni Lokal
Pameran tapis ini merupakan hasil kolaborasi dengan Kalianda Tapis founder, Roslina Daan. Koleksi yang ditampilkan belum pernah diperlihatkan kepada publik sebelumnya. Selphie Bong mengurasi dan menulis narasi tentang pelayaran perempuan penenun dalam karya ini.
"Karya ini memberikan pandangan bagaimana perempuan meninggalkan desanya untuk pindah dari tempat ke tempat lain, mungkin karena bencana alam, gunung meletus atau gempa bumi, memberikan pandangan ketika perempuan menaiki Biduk atau Kapal kayu membawa anak untuk bertahan hidup, tanpa tau berapa lama mereka akan bersandar selamat, dan kita yang berhasil hidup zaman sekarang adalah keturunan para perempuan yang berhasil bersandar selamat,” jelas Selphie Bong.
Baca Juga:
Ratusan Penari Meriahkan Lengger Bicara 2025 |