Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn. Foto: Metrotvnews.com/Arga Sumantri
Arga Sumantri • 7 November 2025 13:08
Kuala Lumpur: Ketegangan di Laut China Selatan masih menjadi isu krusial di kawasan ASEAN. Persoalan ini dinilai perlu segera memiliki jalan keluar untuk memastikan stabilitas kawasan maupun kerja sama dengan Tiongkok.
Masalah ini menjadi salah satu yang disoroti dalam sorotan jurnalis di ASEAN Media Forum 2025. Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menjelaskan salah satu masalah yang harus diselesaikan dalam persoalan ini yaitu lewat kesepakatan penyusunan kode tata perilaku (code of conduct). Menurut dia, negosiasi terkait COC ini telah mengalami kemajuan pesat.
"Hari ini, saya ingin menyampaikan bahwa kita telah mencapai kemajuan pesat (terkait COC)," ujar Sekjen Kao dalam ASEAN Media Forum 2025 di Kuala Lumpur, Kamis, 6 November 2025.
Ia mengatakan Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun ini terus mengupayakan mepercepat negosiasi COC. Misalnya dengan memperbanyak pertemuan untuk memberikan pedoman tambahan kepada kelompok kerja negosiasi.
"Negosiasi ini sangat melelahkan," cetus Sekjen Kao.
Menurut dia, COC tidak akan menyelesaikan masalah bilateral dan klaim soal Laut China Selatan. Makanya, menekankan pentingnya semua pihak terlibat dalam negosiasi dengan berlandaskan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS)
"Kami berharap COC akan mencapai kesepakatan penuh, yang seharusnya dapat meredakan ketegangan, seharusnya mendorong pemahaman yang lebih baik, dan menstabilkan kawasan," ujar Sekjen Kao.
Ia menyebut penyusunan COC tak boleh ditunda lagi. Jika nantinya COC difinalisasi, kata dia, semua negara anggota ASEAN dan Tiongkok harus mematuhinya tanpa terkecuali.
"Saya sangat yakin bahwa pekerjaan ini akan selesai tahun depan. Saya berharap ini akan selesai tahun depan selama masa kepemimpinan Filipina," tambah Sekjen Kao.
Filipina akan menjadi ketua ASEAN pada 2026 dan akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan forum terkait lainnya.