Sosialisasi Program MBG di Jakarta. Istimewa
Jakarta: Pemerintah menegaskan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dijalankan dengan empat prinsip utama, yakni kecukupan kalori, komposisi gizi seimbang, standar higienis, dan keamanan pangan. Makanan yang disalurkan kepada penerima manfaat dijamin sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
Sosialisasi program MBG kali ini digelar di Gedung IKSG, Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, dan dihadiri ratusan warga. Acara dimulai pukul 12.30 WIB dengan menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI Surya Utama, Anggota DPRD DKI Jakarta Astrid Margareta, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi BGN Anyelir Puspa Kemala.
Surya Utama menyampaikan, MBG merupakan bentuk nyata kepedulian negara terhadap warganya. Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan MBG sebagai program strategis nasional yang disiapkan melalui proses perencanaan matang.
“Badan Gizi Nasional dibentuk untuk memastikan program ini berjalan sesuai cita-cita. Melalui MBG, anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui mendapat akses makanan bergizi seimbang yang aman dan higienis,” ujar Surya.
Ia menekankan, kualitas gizi berperan penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan dan masa depan bangsa.
“Anak-anak, balita, serta ibu hamil dan menyusui mendapat perhatian khusus melalui MBG. Ini bukti negara hadir bagi mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Astrid Margareta menilai MBG sebagai langkah visioner dan investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, sehat, dan berdaya saing.
“Program ini membutuhkan dukungan seluruh lapisan masyarakat agar manfaatnya benar-benar dirasakan luas,” ujarnya.
Dari sisi pelaksana teknis, Anyelir Puspa Kemala menjelaskan keberhasilan program bergantung pada kolaborasi semua pihak.
“MBG bukan sekadar intervensi gizi, tapi juga investasi jangka panjang dalam membangun SDM unggul dan produktif,” jelasnya.
Puspa menambahkan, selain meningkatkan kesehatan masyarakat, MBG turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemanfaatan bahan pangan daerah.
“Kami ingin memastikan bahan pangan berasal dari masyarakat setempat. Dengan begitu, MBG tak hanya menyehatkan anak bangsa, tapi juga memperkuat ekonomi daerah,” tegasnya.
Ia berharap, setiap titik pelaksanaan program menjadi wadah kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami ingin setiap SPPG (Sentra Penyedia Pangan Gizi) tidak hanya menjadi tempat makan bergizi, tetapi juga pusat penggerak ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,” tutup Puspa.