Danantara-INA Bisa Menjadi Katalis Investasi Asing dan Pasar Modal RI

Jakarta: Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA) berpotensi menjadi katalisator bagi masuknya investasi asing ke Indonesia. Kedua lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) itu diyakini mampu memberikan rasa aman bagi investor global di tengah dinamika perekonomian dunia.

Menurutnya, peran INA dan Danantara tidak hanya sekadar menarik modal asing, tetapi juga menghadirkan nilai tambah berupa penciptaan lapangan kerja serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

“Ujung-ujungnya adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkualitas, dan berkelanjutan,” kata Wijayanto, Jumat, 29 Agustus 2025.

Model investasi Khazanah Nasional Bhd

Ia mencontohkan model investasi Khazanah Nasional Bhd, SWF milik Malaysia, yang menempatkan sekitar 70 persen portofolionya di dalam negeri melalui skema kerja sama dengan mitra asing. Strategi tersebut, kata dia, sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas bagi Malaysia.

Selain itu, INA dan Danantara juga memiliki aset yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Karena itu, keduanya berkepentingan mendorong agar pasar modal Indonesia lebih transparan, atraktif, dan terus bertumbuh.

“Dalam konteks ini, keduanya harus membantu membangkitkan pasar modal kita,” ujar Wijayanto.