Harga Batu Bara per 1 September 2025

Jakarta: Harga batu bara di pasar global dan di dalam negeri menunjukkan pergerakan yang tidak seragam per 1 September 2025. Pemerintah menetapkan kenaikan tipis pada Harga Batubara Acuan (HBA) dengan nilai kalori tertinggi. Sementara harga di pasar berjangka global juga mulai menunjukkan penguatan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) dengan nilai kalori tertinggi sebesar 105,33 USD per ton untuk September 2025. Angka ini naik dari periode sebelumnya, mengakhiri tren penurunan harga yang terjadi sejak pertengahan Agustus.

Namun, pergerakan berbeda terjadi pada tiga kategori HBA lainnya. Harga-harga ini justru mengalami penurunan:

HBA I (5.300 GAR) turun menjadi 66,50 USD per ton.
HBA II (4.100 GAR) turun menjadi 42,30 USD per ton.
HBA III (3.400 GAR) turun menjadi 32,32 USD per ton.

HBA ditetapkan pemerintah sebagai harga patokan untuk penjualan batu bara di Indonesia, terutama untuk pembangkit listrik di dalam negeri (DMO) dan ekspor.

Harga global terimbas permintaan Tiongkok

Di pasar berjangka, harga batubara acuan di bursa global juga menunjukkan tren positif. Berdasarkan data per 29 Agustus 2025, harga batu bara berjangka naik tipis menjadi 109,60 USD per ton.

Kenaikan ini didorong oleh lonjakan permintaan dari Tiongkok, yang terus membangun proyek pembangkit listrik bertenaga batu bara. Tren penguatan ini juga didukung oleh kebijakan baru pemerintah Indonesia yang kini tidak lagi mewajibkan penambang untuk menggunakan HBA sebagai harga minimum penjualan di pasar internasional.

Pergerakan harga yang fluktuatif ini menunjukkan dinamika pasar energi global yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan domestik suatu negara dan kebutuhan energi dari negara konsumen besar seperti Tiongkok. (Aulia Rahmani Hanifa)