Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Eko Ricky Susanto mengunjungi sejumlah booth UMKM binaan di Pasar Rakyat Mandalika. Foto: Dok istimewa
Lombok: Sebanyak 20 UMKM binaan Pertamina Patra Niaga ambil bagian di Pasar Rakyat Mandalika selama perhelatan internasional Grand Prix of Indonesia 2025. Mulai dari kuliner khas Lombok, tenun tradisional, hingga perhiasan mutiara, seluruh produk lokal tersebut berhasil mencuri perhatian pengunjung.
Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth M.V. Dumatubun mengatakan, kehadiran para UMKM binaan Pertamina Patra Niaga tidak sekadar meramaikan acara, namun juga menjadi simbol kemandirian ekonomi dan promosi budaya Indonesia di kancah internasional.
“Keterlibatan UMKM ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam memperkuat ekonomi daerah. Melalui kesempatan ini, kami ingin memastikan bahwa semangat energi juga mengalir untuk masyarakat dan pelaku usaha lokal,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Oktober 2025.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Eko Ricky Susanto mengunjungi sejumlah booth UMKM binaan di Pasar Rakyat Mandalika. Dalam kunjungan tersebut, Eko Ricky berinteraksi langsung dengan para pelaku usaha dan meninjau berbagai produk unggulan yang ditampilkan.
(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)
Perluas pasar UMKM
Salah satu pelaku usaha yang turut merasakan manfaat ajang ini adalah pemilik Sate Ibu Lilik Seli Meinda Dwi Cahyaningsi. Sejak menjadi bagian dari program UMKM binaan Pertamina pada 2021, produk kuliner khas Lombok tersebut terus berinovasi dan kini mulai dikenal hingga ke mancanegara.
“Kami sangat bersyukur bisa ikut dalam Pesta Rakyat Mandalika tahun ini. Banyak wisatawan luar negeri yang mencicipi dan menyukai sate lilit kami. Kesempatan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai pelaku usaha lokal,” ungkap Seli.
Dari sektor kriya dan fesyen, pendiri Nyalakok Tenun Indah Rahmawati membawa semangat pemberdayaan perempuan Lombok melalui karya tenun yang dikerjakan secara turun-temurun. Ia menjelaskan, seluruh penenunnya adalah perempuan yang melestarikan budaya menenun khas Lombok.
“Event ini membuka peluang baru bagi kami untuk memperkenalkan hasil tenun dan produk turunannya seperti aksesori kepada lebih banyak orang,” jelas Indah.
Sementara itu, pemilik Mutiara Gitbay Ni Made Pipin mengaku bangga bisa memperkenalkan produk perhiasan mutiaranya di ajang bergengsi ini. Selain meningkatkan penjualan, Ni Made mengungkapkan, pengalaman ini memperluas jaringan bisnis mereka.
“Melalui dukungan Pertamina Patra Niaga, kami mendapat banyak manfaat, mulai dari pelatihan hingga kesempatan tampil di acara besar seperti MotoGP Mandalika,” tuturnya.
Apresiasi datang dari para pengunjung mancanegara. Wisatawan asal Australia Melinda menyebut produk-produk UMKM Indonesia memiliki kualitas tinggi dan berpotensi mendunia. Senada, Haley juga mengaku terkesan dengan suasana Pasar Rakyat Mandalika yang penuh warna dan kehangatan khas Indonesia.
“Saya sangat menikmati makanan lokal dan pameran seninya. Semuanya tertata dengan baik dan menampilkan ciri khas Indonesia yang ramah dan penuh warna,” katanya.
Melalui dukungan berkelanjutan terhadap UMKM, Pertamina Patra Niaga berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai tuan rumah yang tidak hanya unggul dalam sport tourism, tetapi juga kaya dalam warisan budaya dan kreativitas.