Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Foto: Dok Kemenkeu
Jakarta: Asian Development Bank (ADB) meluncurkan Strategi Kemitraan Negara (CPS/Country Partnership Strategy) yang baru bagi Indonesia untuk 2025–2029. Strategi ini dirancang guna mendukung Indonesia mencapai percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Selama lima tahun ke depan, strategi tersebut akan fokus pada tiga jalur strategis: berinvestasi pada manusia, memajukan daya saing ekonomi, serta meningkatkan ketangguhan dan keberlanjutan. Ketiga jalur ini didukung oleh sejumlah prioritas lintas bidang, termasuk pemberdayaan perempuan dan inklusi sosial, digitalisasi, tata kelola dan kelembagaan yang lebih kuat, serta kerja sama dan integrasi kawasan.
“Melalui kemitraan solid selama enam dekade, ADB terus mendukung pembangunan berkelanjutan Indonesia,” kata Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 September 2025.
Ia mengatakan, strategi baru ini sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah Indonesia dan delapan misi prioritas “Asta Cita”. Selama lima tahun ke depan, ADB akan fokus pada kemitraan dan solusi pembiayaan inovatif guna menarik modal swasta dan memajukan pertumbuhan inklusif.
(Ilustrasi ADB. Foto: Dok istimewa)
Kemitraan melalui 3 jalur strategis
Pada jalur yang pertama, ADB akan berinvestasi pada keterampilan, kesehatan, gizi, dan perlindungan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk Indonesia dan memastikan bahwa dividen demografi mendorong pertumbuhan inklusif.
ADB akan membantu memperkuat perawatan kesehatan dan gizi bagi ibu, anak, dan lansia; membangun keterampilan angkatan kerja agar memenuhi kebutuhan industri; memperluas akses ke pendidikan berkualitas, serta mendukung upaya menjadikan sistem perlindungan sosial lebih efektif, mampu beradaptasi, dan responsif.
Jalur yang kedua akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja berkualitas tinggi melalui peningkatan lingkungan bisnis dan investasi, sambil mempertahankan keberlanjutan fiskal. ADB akan mendukung reformasi yang memperkuat iklim usaha guna meningkatkan perdagangan, investasi, dan kewirausahaan.
Hal ini juga akan membantu memperdalam pasar keuangan, memobilisasi pembiayaan hijau, dan memperluas inklusi keuangan. Kesenjangan infrastruktur juga akan diatasi melalui investasi pada transportasi, mobilitas perkotaan, konektivitas antarpulau, dan infrastruktur digital.
Jalur yang ketiga bertujuan membangun ketahanan energi, air, dan pangan Indonesia. ADB akan mendukung transisi energi bersih Indonesia, promosi energi terbarukan, dan modernisasi jaringan listrik, termasuk melalui ASEAN Power Grid.
Hal ini akan membantu mengatasi kerawanan pangan, mempercepat pembangunan perdesaan, dan mendukung sasaran program nasional makanan bergizi gratis dengan meningkatkan produktivitas pertanian, berinvestasi pada irigasi, serta memperkuat distribusi, logistik, dan akses pasar.