Wakil Ketua Umum Kadin Bobby Gafur Umar. Metrotvnews.com/Erlangga
Husen Miftahudin • 16 October 2025 11:21
Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) atau Danantara Indonesia dan Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Keduanya diyakini bakal membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat hingga lebih dari target delapan persen.
"Dengan ekonomi kita yang kini 5,12 persen dibuka, maka ini bis naik di atas delapan persen. Makanya Pak Purbaya yakin banget," tutur Wakil Ketua Umum Kadin Bobby Gafur Umar dalam forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Selama ini, kata dia, dunia usaha 'mendem'. Pasalnya, dalam 10 tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), seluruh pembangunan infrastruktur di-
handle perusahaan-perusahaan BUMN. Sektor swasta tak pernah kebagian proyek tersebut.
Padahal, menurut Bobby, jika pemerintah bekerja sendirian, akan kesulitan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Hal itu terjadi di mana pemerintahan Jokowi hanya mampu mencetak pertumbuhan
ekonomi stagnan di level lima persen.
"Pemerintah enggak bisa menaikkan ekonomi kalau hanya kerja sendirian. Jokowi 10 tahun infrastruktur dibangun BUMN," terang dia.
Bobby menganggap kehadiran Danantara menjadi langkah yang tepat bagi pemerintah. Sebab, investasi dilakukan secara penuh oleh Danantara, bukan lagi pemerintah.
"Kita semangat, pemerintah akhirnya turun tangan, dia punya Danantara, itu sudah benar. Danantara yang investasi, jangan pemerintah yang investasi. Kalau pemerintah itu cari murah, IRR (Internal Rate of Return atau tingkat pengembalian internal, di bawah bunga bank," papar Bobby.
Kehadiran Purbaya juga diyakini bisa membuat ekonomi Indonesia berlari kencang. Utamanya, kebijakan kucuran dana pemerintah sebesar Rp200 triliun ke perbankan, yang dinilai akan membuat perekonomian bergerak.
"Menteri Keuangan baru yang kasih terobosan, taruh Rp200 triliun likuiditas di pasar, ekonomi jadi langsung bergerak. Dengan potensi ekonomi besar yang Indonesia miliki ini ini dibuka, maka (pertumbuhan ekonomi Indonesia) naik bisa di atas delapan persen. Makanya Pak Purbaya yakin sekali," tutur dia.