Jemaah Haji Indonesia Diimbau Patuhi Ketentuan Ihram Saat Tiba di Jeddah

PPIH Embarkasi Jeddah menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia Kloter 13 Majalengka. Foto: Dok. Media Center Haji (MCH) 2025

Jemaah Haji Indonesia Diimbau Patuhi Ketentuan Ihram Saat Tiba di Jeddah

Misbahol Munir • 20 May 2025 16:42

Jeddah: Pembimbing Ibadah PPIH Daerah Kerja (Daker) Bandara, Hamid, mengingatkan seluruh jemaah haji Indonesia agar mematuhi ketentuan ihram sejak tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Sebab, Jeddah termasuk wilayah miqat bagi jemaah yang akan melaksanakan umrah wajib sebelum haji.

Imbauan tersebut disampaikan Hamid karena masih ditemukan sejumlah pelanggaran ihram, baik oleh jemaah laki-laki maupun perempuan. Pelanggaran ini berisiko menyebabkan jemaah terkena kewajiban membayar dam.

“Saat turun dari pesawat, masih ada jemaah perempuan yang mengenakan masker yang menutup wajah. Sementara pada jemaah laki-laki, ditemukan yang masih memakai celana dalam, celana pendek, atau kaos kaki,” ujar Hamid di Bandara Jeddah, Senin, 19 Mei 2025.

Dia mengatakan sejumlah kalalaian jemaah akan larangan ihram, seperti tidak mengenakan pakaian berjahit bagi laki-laki, dan tidak menutup wajah dan telapak tangan bagi perempuan. Ia menyarankan jemaah menggunakan alas kaki terbuka, seperti sandal yang tidak menutup mata kaki.

“Selama masih di Jeddah, jemaah masih bisa mengulang niat ihram jika terjadi pelanggaran. Ini penting agar tidak terkena dam. Namun, jika sudah masuk Makkah, konsekuensinya adalah harus membayar dam,” kata dia.
 

Baca juga: 

Daker Madinah Berhasil Berangkatkan Seluruh Jemaah Terpisah dari Rombongan ke Makkah


Untuk menghindari risiko tersebut, Hamid mengimbau para jemaah memahami niat ihram sesuai dengan kondisi masing-masing. Bagi jemaah sehat dan tanpa kendala, cukup dengan niat Labbaika Allahumma umratan.

Namun bagi jemaah lansia atau berisiko tinggi yang kemungkinan terhalang menyelesaikan umrah, disarankan memakai niat isytirath Labbaika Allahumma hajjan, fa in habasani habisun fa mahilli haitsu habastani. "Jika ada kendala dan jemaah tidak dapat menyelesaikan umrahnya, maka cukup tahallul dan umrah dianggap selesai tanpa kewajiban membayar dam,” ungkap dia.

PPIH berharap seluruh jemaah dapat lebih disiplin dan memahami aturan ihram. Sehingga, ibadah yang dijalankan sah, tertib, dan sesuai syariat.

Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi, Muhammad Basir meminta calon jemaah haji perlu mengetahui bahwa layanan kedatangan di Jeddah berbeda dengan pelayanan di Bandara Amir Muhammed Bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah. Di Bandara Jeddah, semua layanan akan ditangani langsung, sehingga jemaah akan dipisah berdasarkan syarikah yang ada.
 
Dengan layanan berbasis syarikah,  menyebut tidak menutup kemungkinan ada beberapa kelompok terbang (kloter) yang juga berbeda syarikah, termasuk keluarga antar-jemaah. 
 
“Potensi berpisah dengan keluarga memang itu satu halyang tidak bisa dihindarkan. Tapi kita akan mencobamelobi ke Kementerian Haji di Bandara Jeddah kalaumemang memungkinkan untuk bisa digabungkan. Tapikalau memang tidak bisa, toh itu hanya berpisah dalamwaktu yang tidak lama. Nanti Daker Makkah yang akanmengurus penggabungan mereka Kembali,” kata Basir.
 
Oleh karena itu, ia berharap PPIH Embarkasi memberikan tanda khusus kepada jemaah haji yang tergabung dalam kelompok syarikah yang besar.  Hal itu dilakukan untuk memisahkan jemaah.

"Ketika kita mengidentifikasi tanda-tanda yang ada di pakaian maupundi tangan mereka. Termasuk penggunaan tanda warna di koper mereka, itu akan kita berikan kepada jemaah,” ujarnya.
 
Berbekal tanda-tanda itu, petugas yang ada di Daker Makkah lebih mudah memisahkan koper-koper jemaah dari syarikah. Semua ini, kata Basir, membutuhkan komitmen dan konsistensi dari PPIH embarkasi untuk menyosialisasikan kepada para jemaah haji.

Dia juga mengungkapkan adanya tambahan layanan di Bandara Jeddah yang tidak ada di Madinah yakni layanan kesehatan. Di kawasan ini, PPIH Bandara menyiapkan ruangan khusus untuk memberikan perawatan darurat kepada jemaah yang memiliki masalah dengan kesehatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)