KPAI: Mayoritas Anak Dieksploitasi Jadi Pembantu dan Prostitusi Online

KPAI/Metro TV/Istimewa

KPAI: Mayoritas Anak Dieksploitasi Jadi Pembantu dan Prostitusi Online

M. Iqbal Al Machmudi • 21 May 2025 15:20

Jakarta: Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah membeberkan eksploitasi anak. Tertinggi, eksploitasi berbentuk prostitusi online dan mempekerjakan anak sebagai pekerja rumah tangga (PRT).

"Kami bertemu dengan para pemangku kepentingan untuk bekerja keras di level daerah, wakil gubernur Lampung kami temui, karena di sana 1-2 anak di permukaan, begitu dikembangkan hampir 15 anak kami temukan menjadi PRT," ungkap Ai Maryati dalam RDP dengan Baleg DPR RI di Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025.

Jenis eksploitasi lainnya adalah prostitusi online dengan pola open booking out (open BO). Mereka juga dijanjikan untuk dipekerjakan menjadi PRT.

"PRT jadi pintu masuk banget. Begitu datang ke Jakarta dimasukan ke tempat yang tidak punya akses keluar masuk, lalu harus melayani para hidung belang dan menjadi ruang terselubung prostitusi," katanya.
 

Baca: KPAI Minta Pemda Lebih Aktif Mengawal Program MBG

PRT anak juga msaih banyak ditemui di rentang usia 15-18 tahun dan rata-rata perempuan. Ai Maryati menyebut kondisi itu banyak ditemui di Yogyakarta dan Sumba Barat Daya. Kebanyakan mereka menjadi babysitter ataupun PRT anak. 

"Apa yang kami temukan, mereka bekerja 24 jam all in time. Jenis pekerjaannya juga penuh tekanan, penuh waktu dan lain sebagainya, sehingga tuntutan ibu dan bapak itu ke anak bisa dibayangkan betapa repot hidupnya," ungkapnya.

Kemudian juga banyak mempekerjakan anak-anak sebagai talent film pornografi yang hasilnya di kirimkan ke negara-negara yang sudah mereka janjikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)