Mbah Sutiah Sunyoto, 107, salah satu jemaah haji tertua dari Indonesia. Foto: Dok/Media Center Haji
Madinah: Di usia yang telah mencapai 107 tahun, Mbah Sutiah Sunyoto memiliki semangat kuat menjalankan ibadah Haji. Lansia perempuan asal Lampung ini tercatat sebagai jemaah haji tertua asal Indonesia tahun ini. Baginya, usia hanyalah angka, dan semangatnya untuk menjemput cinta di Baitullah begitu menyala.
Mbah Sutiah tidak ingin diperlakukan istimewa meski predikat jemaah tertua melekat padanya. Ia tetap ingin menjalani seluruh rangkaian ibadah seperti jemaah lain, tanpa keluhan dan tanpa beban.
"Sudah lima kali (salat di Masjid Nabawi), kuat (jalannya)," kata Sutiah, saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) di Madinah, dikutip Jumat, 15 Mei 2025.
Mbah Sutiah mengaku butuh waktu 13 tahun menanti giliran untuk berhaji. Kini, penantian itu terbayar kontan. Detik demi detik ia jalani dengan penuh syukur. Dalam perjalanan spiritual ini, Mbah Sutiah didampingi sanak saudara yang setia menuntun langkahnya.
Tidak ada kata yang lebih pas menggambarkan perasaannya, selain rasa senang. "
Yo, senang poko'e (Yang pasti senang)," kata dia.
Sejak muda, Mbah Sutiah dikenal sebagai sosok pekerja keras. Ia menghabiskan hari-harinya di sawah: menanam padi, jagung, hingga merawat kebun. Kini, di usia senja, anak-anaknya tak lagi mengizinkannya turun ke ladang karena alasan kesehatan.
"Sekarang cuma di rumah, enggak boleh (ke sawah) sama anak-anak," ceritanya.
Soal makanan, Mbah Sutiah mengaku tidak punya banyak pantangan. Ia lahap menyantap sayur dan daging, hanya menghindari ayam potong karena kurang cocok di lidahnya. Untungnya, hidangan untuk jemaah haji kata dia sangat sesuai dengan seleranya.
"Ya, cocok semua," katanya seraya tersenyum.
Mbah Sutiah baru mengetahui bahwa dirinya merupakan jemaah tertua tahun ini. Namun, ia tidak merasa terbebani. Justru rasa syukur melimpah karena diberi kesempatan menjadi tamu Allah SWT.
Ia meyakini usia panjang adalah anugerah Tuhan. Di tanah suci, ia ingin bersujud syukur, menyerahkan seluruh rasa cinta, harap dan terima kasih kepada sang pencipta.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus berikhtiar menghadirkan penyelenggaraan haji yang ramah lansia. Berbagai fasilitas dan kemudahan turut diberikana pada musim haji tahun ini, seperti skema murur, tanazul, dan safari wukuf. Skema ini bertujuan mengurangi kepadatan jemaah dan memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada jemaah lansia dan disabilitas.
Mbah Sutiah meyakini usia panjang adalah anugerah Allah SWT. Di tanah suci, ia ingin bersujud syukur, menyerahkan seluruh rasa cinta, harap, dan terima kasih kepada sang pencipta. Semangat Mbah Sutiah menjadi inspirasi bagi jemaah haji lainnya, bahwa usia tidak menjadi penghalang untuk menjalankan ibadah haji dengan khidmat dan penuh kesyukuran.