Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan kesiapan dua lokasi Sekolah Rakyat (SR) di lingkungan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus Lidah Wetan untuk mulai beroperasi pada Juli 2025.
Kedua lokasi tersebut mencakup Gedung Laboratorium Anti Doping, sebagai gedung utama pembelajaran dan Gedung Asrama Mahasiswa sebagai hunian siswa SR.
"Ini akan menjadi Sekolah Rakyat Luar Biasa, karena seluruh fasilitas telah didesain ramah bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Ini bentuk nyata inklusivitas dalam pendidikan," kata Khofifah, Sabtu, 19 April 2025.
Khofifah menyebut keunggulan fasilitas yang dimiliki Unesa seperti klinik kesehatan, sarana olahraga lengkap, serta aksesibilitas difabel menjadikan kampus ini sebagai lokasi strategis untuk SR di Surabaya.
"Unesa adalah kampus berbasis Sport Science Nasional, sangat cocok untuk mendukung pengembangan talenta siswa SR," jelasnya.
Kata Khofifah pemilihan lokasi ini menjawab kebutuhan akan keberadaan SR di Kota Surabaya, satu-satunya wilayah di Jatim yang belum menetapkan lokasi SR berdasarkan pendataan Kementerian Sosial.
"Kami minta agar asrama ini bisa diajukan sebagai Sekolah Rakyat Surabaya, supaya 38 kabupaten/kota di Jatim siap menyelenggarakan SR secara merata," ungkapnya.
Tidak hanya kesiapan fisik, Khofifah juga menyoroti pentingnya kesiapan konseptual. Ia mengapresiasi konsep pendidikan berbasis karakter yang ditawarkan Unesa melalui tiga tahapan: input, proses, dan output. Rencananya, konsep ini akan dipresentasikan dalam Rakor RPJMD pada 29 April mendatang.
Sementara Rektor Unesa, Nurhasan, menyatakan kesiapan penuh Unesa mendukung program Sekolah Rakyat. Program SR ini diharapkan menjadi solusi pemutusan rantai kemiskinan, melalui pendidikan berkualitas dan inklusif, sekaligus menjadi model bagi daerah lain.
"Fasilitas kami mendukung, terutama untuk pendidikan inklusif. Asrama siap menampung 150 siswa. Jika ditugasi, kami siap mulai Juli nanti," ujar Nurhasan.