Bendera Makedonia Utara dikibarkan setengah tiang di masa berkabung nasional terkait kebakaran yang menewaskan 59 orang. (Anadolu Agency)
Skopje: Pemerintah Makedonia Utara menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari setelah kebakaran dahsyat di sebuah klub malam di kota Kocani menewaskan sedikitnya 59 orang.
Sebagai bentuk penghormatan kepada para korban, pemerintah menyerukan pengibaran bendera setengah tiang di seluruh lembaga publik dan ruang-ruang umum.
Kebakaran terjadi pada Minggu, 16 Maret, sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Kebakaran diduga dipicu efek piroteknik yang menyambar langit-langit klub dan menyebabkan api dengan cepat menjalar ke dinding.
Saat asap tebal memenuhi ruangan, sekitar 500 orang yang berada di dalam klub berusaha menyelamatkan diri melalui satu-satunya pintu keluar, menyebabkan kepanikan massal yang berujung pada jatuhnya banyak korban jiwa.
Selain menewaskn hampir 60 orang, insiden ini juga menyebabkan 155 lainnya mengalami luka-luka, di mana 22 dari mereka dilaporkan dalam kondisi kritis.
Investigasi Ungkap Pelanggaran Keamanan Serius
Pihak berwenang Makedonia Utara telah memulai penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini, dan temuan awal menunjukkan adanya pelanggaran keselamatan yang serius di klub malam tersebut.
Menurut jaksa, klub malam itu beroperasi tanpa izin usaha yang sah dan menampung lebih banyak pengunjung daripada kapasitas yang diizinkan pada malam kejadian.
Beberapa pelanggaran utama yang ditemukan termasuk tidak adanya peralatan pemadam kebakaran yang memadai, jumlah pintu keluar darurat yang tidak mencukupi, serta pintu keluar utama yang dilapisi busa peredam suara, yang menghambat upaya evakuasi. Selain itu, atap bangunan tidak tahan api, yang menyebabkan kobaran api menyebar dengan cepat.
Kantor Kejaksaan Makedonia Utara berjanji akan membawa pihak-pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan, seiring meningkatnya kemarahan publik terhadap kelalaian yang menyebabkan tragedi ini.
Respons Darurat dan Bantuan Internasional
Menanggapi situasi darurat, pemerintah meluncurkan upaya evakuasi medis bagi korban luka parah. Menteri Kesehatan Makedonia Utara, Arben Taravari, mengumumkan bahwa 47 korban akan menjalani perawatan di luar negeri.
Sebanyak sembilan korban diterbangkan ke
Turki untuk mendapatkan perawatan khusus. Tiga di antaranya dirawat di Rumah Sakit Basaksehir Cam dan Sakura di Istanbul, yang memiliki fasilitas perawatan luka bakar terbesar di Eropa.
Menteri Kesehatan Turki, Kemal Memisoglu, menyampaikan belasungkawa dan menegaskan komitmen negaranya untuk membantu Makedonia Utara dalam menangani krisis ini.
“Kami telah memindahkan tiga pasien dalam kondisi kritis ke pusat perawatan luka bakar khusus kami dan siap memberikan bantuan medis lebih lanjut jika dibutuhkan,” kata Memisoglu, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Rabu, 19 Maret 2025.
Selain Turki, Bulgaria juga menerima 14 korban luka untuk mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Darurat Pirogov di Sofia. Sementara Serbia dan Montenegro menyatakan hari berkabung nasional sebagai tanda solidaritas dengan Makedonia Utara.
Pesawat militer CASA C-295 milik Angkatan Bersenjata Serbia telah membawa 12 korban luka parah ke Beograd untuk dirawat di Akademi Medis Militer dan Pusat Klinik Serbia.
Musik dan Kehilangan yang Mendalam
Tragedi ini juga merenggut nyawa delapan anggota grup hip-hop ternama, DNK, yang sedang tampil di klub malam tersebut saat kebakaran terjadi.
Duka mendalam dirasakan para penggemar dan sesama musisi di kawasan Balkan, dengan berbagai ungkapan belasungkawa membanjiri media sosial sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi para korban.
Dampak Politik dan Sosial
Besarnya skala bencana ini memicu kemarahan publik dan tekanan terhadap pemerintah daerah. Wali Kota Kocani, Ljupco Papazov, mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab moral.
“Ini adalah tragedi yang tak bisa diubah. Mereka adalah anak-anak kita, keluarga kita. Saya secara pribadi mengenal banyak dari mereka,” ujar Papazov melalui media sosial.
Sebagai bentuk solidaritas, Perdana Menteri Bulgaria, Rosen Zhelyazkov, menetapkan 18 Maret sebagai hari berkabung nasional dan menjanjikan dukungan penuh bagi Makedonia Utara dalam menghadapi masa sulit ini.
Kebakaran di Kocani menjadi salah satu bencana klub malam paling mematikan dalam sejarah Makedonia Utara, sekaligus menyoroti kegagalan sistem keamanan publik dan kesiapsiagaan darurat.
Di tengah duka yang menyelimuti negara tersebut, tekanan terhadap pihak berwenang semakin besar untuk memastikan pertanggungjawaban hukum dan mencegah tragedi serupa di masa mendatang. (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
Korban Tewas Akibat Kebakaran Klub Malam di Makedonia Utara Menjadi 59