Ramadan di Kabupaten Malang, Tempat Hiburan Ditutup hingga Pengeras Suara Masjid Diatur

Ilustrasi. Foto Medcom.id

Ramadan di Kabupaten Malang, Tempat Hiburan Ditutup hingga Pengeras Suara Masjid Diatur

Daviq Umar Al Faruq • 1 March 2025 17:10

Malang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, telah mengeluarkan surat edaran tentang pedoman penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idulfitri 1446 H/2025 M, pada Jumat 28 Februari 2025. Surat edaran ini mengatur berbagai aspek kegiatan masyarakat selama bulan suci.

"Surat edaran ini disusun berdasarkan seruan dan tausiah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, Sabtu, 1 Maret 2025.

Total ada 12 poin yang tertulis dalam surat edaran itu, berikut rinciannya:

1. Pemilik usaha restoran, rumah makan, kafe, warung, dan pusat penjualan makanan diimbau untuk tidak menjual atau menyajikan minuman yang mengandung alkohol serta tidak melakukan kegiatan usaha secara mencolok dengan memasang tirai penutup; Baca juga: Jadwal Buka Puasa Ramadan Kota Padang 1 Maret 2025;

2. Pemilik jenis usaha diskotek, rumah musik, tempat karaoke, panti/rumah pijat, dan spa dihimbau untuk menghentikan kegiatan selama bulan Ramadan;

3. Selama bulan Ramadan, seluruh elemen masyarakat diwajibkan meningkatkan kewaspadaan terkait keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing;

4. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi perbedaan penetapan 1 Ramadan atau 1 Syawal 1446 H/2025 M; Baca juga: Gelar Shalat Tarawih Pertama, Lorong Masjid Hasyim Asy'ari Dipenuhi Keceriaan Anak-anak;

5. Umat Islam melaksanakan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi;

6. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mewujudkan ketentraman, ketertiban, dan kenyamanan bersama, dengan mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala, antara lain yaitu:

a. Pengumandangan azan menggunakan pengeras suara luar; Baca juga: Kala Pemerintah dan Muhammadiyah Bersamaan Sambut Puasa Ramadan 2025;

b. Sebelum waktu azan subuh, pembacaan Al Quran atau shalawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit, dan pelaksanaan shalat Subuh, zikir, doa, dan kuliah subuh wajib menggunakan pengeras suara dalam;
 

c. Sebelum waktu azan zuhur, ashar, maghrib, dan isya, pembacaan Al Quran atau shalawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) menit; dan sesudah adzan dikumandangkan, wajib menggunakan pengeras suara dalam;
 

d. Sebelum waktu azan shalat Jum'at, pembacaan Al Quran atau shalawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; Baca juga: Jadwal Buka Puasa Ramadan Kota Surakarta 1 Maret 2025 dan penyampaian pengumuman mengenai petugas Jum'at, hasil infak sedekah, pelaksanaan khutbah Jum'at, shalat, zikir, dan doa, menggunakan pengeras suara dalam;
 

e. Penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan, baik dalam pelaksanaan shalat tarawih, ceramah/kajian Ramadhan, dan tadarrus Al Qur'an wajib menggunakan pengeras suara dalam.

7. Umat Islam diimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, mushala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan takwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa; Baca juga: 1 Ramadan 2025, Puasa Serentak Bersama hingga Ucapan Presiden;

8. Takbiran Idulfitri dilaksanakan di masjid, mushala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala, antara lain yaitu:

a. Takbir pada tanggal 1 Syawal di masjid/mushala dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar sampai dengan pukul 22.00 WIB dan dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam;
 

b. Shalat Idulfitri dapat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara luar. Baca juga: Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadan Harus Tetap Relevan dengan Kurikulum

9. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, serta menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi;

10. Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 H 2025 M dapat diadakan di masjid, mushala, dan lapangan;

11. Materi ceramah Ramadan dan khutbah Idulfitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis;

12. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)