Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Metro TV/Saifullah
Saifullah • 14 September 2025 11:56
Jakarta: Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan penyebab banjir besar yang melanda kawasan Bali. Selain curah hujan yang tinggi, Daerah aliran sungai (DAS) Ayung yang menjadi wilayah tangkapan dan resapan air, sudah minim penghijauan.
Hanif menjelaskan luas DAS Ayung sekitar 49.500 sekian hektare. Namun, pohon yang tumbuh di wilayah itu hanya 1.500 hektare, atau 3 persen. Jumlah ini sangat jauh dari batas minimum wilayah resapan air.
"Tadi Pak Gubernur (Gubernur Bali I Wayan Koster) juga kaget, memang secara ekologis, paling tidak untuk aliran sungai mampu menahan ekosistem di bawahnya, itu paling tidak harus 30 persen," ujar Hanif usai rapat bersama Gubernur Bali, Forkompinda Bali, serta unsur terkait di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Bali, dilansir pada Minggu, 14 September 2025.
DAS Ayung memiliki wilayah tangkapan air dan resapan air yang luas, yang menjadikannya daerah vital untuk menjaga ketersediaan air tanah di Bali. Kawasan hulu DAS Ayung, khususnya di Kintamani, telah menjadi fokus upaya penyelamatan untuk menjaga fungsinya sebagai daerah resapan air, yang sangat penting untuk mencegah kekeringan dan banjir.
Menurut dia, keberadaan DAS Ayung sangat penting, karena di bawahnya terdapat daerah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. Pemerintah daerah sudah sepakat untuk mengembalikan fungsi DAS Ayung sebagai wilayah resapan air.Baca Juga:
Kunjungi Bali, Presiden Prabowo Bahas Strategi Penanggulangan Banjir |