Journalist Club Tingkatkan Standar Jurnalisme dan Perlindungan Pekerja Media

Jakarta: Journalist Club resmi diluncurkan Jumat, 21 November 2025. Organisasi profesi baru ini hadir sebagai wadah pengembangan kapasitas jurnalis, perluasan jejaring, serta peningkatan standar praktik jurnalistik di tengah pesatnya disrupsi teknologi dan dinamika industri media.

Pembentukan Journalist Club merujuk pada dasar konstitusional hak berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat sebagaimana diatur dalam Pasal 28E ayat (3) UUD 1945. Organisasi ini berdiri sebagai ruang kolaborasi inklusif bagi jurnalis dari media cetak, televisi, radio, hingga platform digital.

Ketua Dewan Pembina Journalist Club, Gema Sasmita, mengatakan kebutuhan akan ekosistem pembelajaran berkelanjutan bagi jurnalis semakin mendesak.

“Di tengah derasnya arus informasi dan ancaman misinformasi, jurnalis membutuhkan ruang belajar yang saling mendukung. Journalist Club hadir untuk menjawab kebutuhan itu,” ujar Gema dalam keterangannya, Jumat, 21 November 2025.
 

Para pendiri lainnya Eka L. Prasetya, Putra Gara, dan Boy Iskandar menilai tantangan jurnalisme saat ini jauh lebih kompleks dibanding satu dekade lalu. Karena itu, organisasi ini juga diarahkan untuk memperkuat integritas, profesionalisme, dan kesejahteraan pekerja media.

Journalist Club menyediakan sejumlah program dan fasilitas seperti, pelatihan dan workshop berkala, mencakup verifikasi fakta, jurnalisme investigasi, keamanan digital, penggunaan AI di ruang redaksi, hingga etika profesional.



Selain itu akses ke jaringan narasumber kredibel dari berbagai sektor pemerintah, akademisi, dan industri. Forum kolaborasi dan diskusi isu strategis terkait lanskap media, regulasi pers, keselamatan kerja, dan tantangan jurnalisme digital. Serta ruang kerja bersama dan media center untuk riset, editing, rapat, dan konferensi pers.

Eka menegaskan komitmen organisasi dalam memperkuat ekosistem pers nasional.

“Kami percaya jurnalis yang kuat akan melahirkan publik yang terinformasi dengan baik. Inilah saatnya membangun ekosistem yang lebih adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan,” katanya.