Masih Terjadi Banjir di Jabodetabek, BMKG Perpanjang Modifikasi Cuaca

Ilustrasi cuaca ekstrem. Medcom

Masih Terjadi Banjir di Jabodetabek, BMKG Perpanjang Modifikasi Cuaca

Siti Yona Hukmana • 10 March 2025 23:55

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperpanjang operasi modifikasi cuaca (OMC) hingga dasarian II atau 10 hari kedua Maret 2025. Perpanjangan modifikasi sebagai langkah mitigasi bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG melakukan modifikasi cuaca di kawasan Jabodetabek sejak 5-8 Maret 2025. Modifikasi cuaca itu untuk mengantisipasi atau mitigasi banjir.

"Sudah disiapkan, ini pemerintah menyiapkan modifikasi cuaca, dilakukan secara gotong-royong oleh BNPB, BMKG, juga pemerintah daerah, jadi secara bersinergi, didukung oleh TNI, kemudian juga oleh Kementerian Perhubungan," kata Dwikorita usai rapat koordinasi lintas sektoral Operasi Ketupat 2025 di STIK, Jakarta Selatan, Senin, 10 Maret 2025.

Dwikorita mengatakan modifikasi cuaca sudah dimulai sejak 5 Maret, tepatnya setelah banjir menerjang kawasan Jabodetabek. Modifikasi cuaca masih berlangsung.

"Disiapkan paling tidak sampai 10 hari kedua bulan Maret," ujar dia.
 

Baca Juga: 

Kurangi Hujan Ekstrem, BNPB Lanjutkan Modifikasi Cuaca


Dwikorita mengatakan pihaknya tidak menutup peluang untuk memodifikasi cuaca saat arus mudik jelang momen Hari Raya Idulfitri 2025 atau 1446 Hijriah. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi.

BKMG memprediksi cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat Idulfitri. Fenomena iklim La Nina diprediksi masih aktif saat momen Lebaran 2025.

Terlebih, sebagian wilayah Indonesia masih mengalami puncak musim hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi. Bahkan, beberapa wilayah mengalami intensitas sangat tinggi hingga besar dari 500 mm per bulan. Dwikorita memperkirakan fenomena La Nina lemah berlangsung hingga Mei 2025.

"Nanti untuk saat arus mudik, tanggal 21 hingga 31, itu akan kami evaluasi lebih dahulu, karena tren cuacanya semakin membaik, meskipun masih ada potensi cuaca ekstrem dalam durasi singkat," jelas Dwikorita.

Masyarakat juga diminta mewaspadai bencana alam pada April 2025. Sebab, cuaca ekstrem yang semakin kondusif bisa mendadak menimbulkan badai tropis atau siklon tropis.

"Itu pun masih dapat dideteksi kurang lebih 5 hingga 6 hari sebelumnya, sehingga akan dilakukan mitigasi," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)