Sejarah Al-Qur’an 400 Tahun di Gowa: Ditulis dengan Tinta Biji Mangga

Kondisi Al Qur'an berusia 400 tahun yang ada di Museum Balla Lompoa Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Metrotvnews.com/Muhammad Syawaluddin.

Sejarah Al-Qur’an 400 Tahun di Gowa: Ditulis dengan Tinta Biji Mangga

Muhammad Syawaluddin • 10 March 2025 16:45

Makassar: Kitab Suci Al Qur'an berusia 400 tahun berada di Kabupaten Gowa. Al Qur'an itu tersimpan tersimpan dengan rapi di Museum Balla Lompoa.

Ahli Sejarah Budaya dan Keagamaan Istana Balla Lompoa, Andi Jufri Tenri Bali, mengatakan bahwa kitab suci Al Quran yang ada di Istana Balla Lompoa masih tersimpan utuh dan sempat dimiliki raja-raja Gowa sebagai warisan yang harus dipegang.

"Itu diawali pada tahun 1625 yang dipelopori oleh Syek Abdullah Asufi kemudian diteruskan kepada penulis-penulis Al Quran kemudian dikembangkan lagi sehingga menjadi pegangan kepada sejumlah kerajaan-kerajaan yang dibawahi oleh Kerajaan Gowa," katanya. 

Ia juga mengatakan, penulisan Al Qur'an tersebut menggunakan beberapa bahan seperti kertas khusus, sementara untuk tinta dalam tulisan orang di Kerajaan Gowa menggunakan tinta yang terbuat dari biji Mangga.

"Jadi penulisan terhadap Al Quran ini menggunakan beberapa bahan seperti kertasnya itu harus terseleksi atau kertas tersendiri, untuk penulisannya ini, menggunakan tinta, menurut para pendahulu kita mengatakan tintanya terbuat dari biji mangga," ujarnya. 

Andi Jufri mengungkapkan, biji Mangga tersebut dihancurkan kemudian dicampur dengan tanah liat dan air. Setelah, semua menyatu bahan tersebut kemudian diambil dan dijadikan tinta dalam menulis Al Qur'an itu.

"Biji mangganya dihancurkan kemudian dicampur dengan tanah liat lalu dicampur air. Beberapa menyatu ini kita ambil lalu disaring dijadikan tinta untuk dipakai penulisan tinta tersebut," ungkapnya. 

Ia juga mengungkapkan, Al Qur'an serta bangunan seperti masjid dibangun oleh Kerajaan Gowa setelah mereka menerima Islam sebagai agama kerajaan. Sehingga, semua terkait syiar Islam dilakukan oleh kerajaan. 

"Setelah Kerajaan Gowa dan Tallo menerima Islam sebagai agama kerajaan, maka dilakukan beberapa kegiatan-kegiatan demi syiarnya agama Islam itu sendiri yaitu harus ada Al Quran yang menjadi pegangan dan juga risalah-risalah terkait pembelajaran agama Islam," jelasnya. 

Bahkan katanya, dengan adanya Alquran ini sebagai bukti original bahwa kerajaan Gowa sudah aktif dan menyebarkan syiar Islam. Bahkan dibuatkanlah tempat sembahyang yaitu sebuah masjid yang berada dibawa kawasan kerajaan Gowa yang ditempati oleh Raja Gowa XIV, Sultan Alauddin.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)