Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. ANTARA/HO/Kodam IM
Achmad Zulfikar Fazli • 17 November 2025 02:24
Banda Aceh: Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengingatkan prajurit TNI AD untuk selalu dekat serta menjaga hubungan harmonis dengan rakyat. Dia menekankan rakyat merupakan kekuatan utama bagi TNI.
"Tanpa rakyat, kita bukan siapa-siapa. Jagalah kedekatan dengan rakyat, karena mereka adalah kekuatan utama kita,” kata Sjafrie, di Banda Aceh, dilansir dari Antara, Minggu, 16 November 2025.
Pernyataan itu disampaikan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin saat melakukan kunjungan kerja ke Markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 857/Gana Gajahsora (GG) di Kabupaten Pidie, Aceh. Pangdam IM Mayor Jenderal Joko Hadi Susilo turut mendampingi Sjafrie dalam kunjungannya ke Markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 857/Gana Gajahsora (GG).
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian tugas Kementerian Pertahanan meninjau kesiapan operasional satuan teritorial, sekaligus memperkuat pembinaan prajurit yang bertugas di wilayah.
Menhan memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah fasilitas pendukung, termasuk dapur umum dan barak prajurit yang ditinjau.
Sjafrie menegaskan TNI lahir dari rakyat. Sehingga, TNI harus senantiasa menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat, bersikap ramah, dan membantu dalam setiap tugas pembinaan teritorial.
Menhan juga berpesan mengenai disiplin dan identitas prajurit TNI. Pasukan harus memegang teguh nilai-nilai Sapta Marga, dan terus menjaga kehormatan diri serta satuan.
"Disiplin adalah kunci utama dalam setiap pelaksanaan tugas. Prajurit harus siap bertempur menghadapi segala ancaman negara, dan semuanya berawal dari kedisiplinan yang tinggi,” ujar Sjafrie.
Baca Juga:
Penyelam TNI AL-ROK Navy Berhasil Evakuasi Jasad dan Black Box X Air X-25 di IndRok |
Selain itu, Menhan menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas keamanan negara. Prajurit harus menghindari tindakan kekerasan internal maupun antarsatuan.
"Jiwa korsa harus dijaga dan dimaknai untuk memperkuat solidaritas, bukan untuk menonjolkan arogansi atau merusak keharmonisan," tegas Sjafrie.