Saatnya Remaja Punya Kendali Finansial Pertama Mereka

CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara. Metrotvnews.com/Muhammad Adyatma Damardjati

Saatnya Remaja Punya Kendali Finansial Pertama Mereka

Eko Nordiansyah • 25 November 2025 22:05

Jakarta: Platform dompet digital DANA resmi meluncurkan DANA Premini, fitur akun premium yang dirancang bagi remaja berusia 13-17 tahun melalui verifikasi berbasis Kartu Identitas Anak (KIA) dan supervisi orang tua. Langkah ini menjadi upaya perusahaan memperluas akses keuangan digital yang aman dan inklusif bagi generasi muda.

CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara, menyatakan peluncuran ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan selama tujuh tahun terakhir dalam memperkuat inklusi dan literasi keuangan nasional.

Melalui DANA Premini, remaja dapat mengakses layanan keuangan digital seperti top-up, pembayaran QRIS, transfer saldo, dan sejumlah fitur lain dengan batasan yang dikendalikan oleh orang tua.

“Akun ini hanya dapat diaktifkan dengan persetujuan orang tua, dan aktivitas anak tetap dapat dipantau. Kami ingin membangun kebiasaan finansial sehat sejak dini,” ujar Vince dalam sambutannya, Selasa, 25 November 2025.

Menurut DANA, fitur ini lahir dari kondisi bahwa pengguna muda masih menghadapi hambatan verifikasi identitas karena belum memiliki KTP elektronik. Dengan kolaborasi bersama Ditjen Dukcapil Kemendagri, e-KYC untuk akun Premini dilakukan melalui verifikasi biometrik kepala keluarga dalam satu Kartu Keluarga.
 



(
Direktur Integrasi Data Kependudukan Nasional Dukcapil Handayani Ningrum. Metrotvnews.com/Muhammad Adyatma Damardjati?)

Dorong inklusi keuangan nasional

Dukcapil menilai inovasi tersebut menjadi terobosan bagi pemanfaatan identitas digital yang kuat dan aman bagi anak serta memperkuat Digital Public Infrastructure (DPI) serta sistem e-KYC nasional. Sinergi ini dinilai penting untuk memperluas inklusi keuangan, terutama bagi kelompok remaja yang belum memiliki KTP elektronik.

Direktur Integrasi Data Kependudukan Nasional Dukcapil Handayani Ningrum menjelaskan, verifikasi identitas berbasis data kependudukan merupakan pilar krusial dalam memastikan keamanan transaksi dan akurasi identitas di sektor keuangan digital.

Hingga semester I-2025, Indonesia memiliki lebih dari 74 juta penduduk usia anak, namun baru sekitar 60 persen yang memiliki KIA. Banyaknya anak tanpa identitas elektronik menyebabkan akses ke layanan keuangan digital tidak merata.

Dukcapil mencatat lebih dari 18 miliar akses data identitas dilakukan untuk layanan publik hingga Oktober 2025, menunjukkan tingginya kebutuhan verifikasi berbasis NIK di berbagai sektor. DANA sendiri telah melakukan lebih dari 92 juta akses verifikasi sejak 2018 sebagai bagian dari kolaborasi e-KYC.

“Langkah DANA dalam menyediakan verifikasi untuk anak melalui biometrik kepala keluarga adalah inovasi sederhana yang menjadi lompatan besar bagi inklusi keuangan,” ujar Handayani.

Penguatan infrastruktur identitas digital juga sejalan dengan target inklusi keuangan nasional 98 persen pada 2045. Dengan terhubungnya fintech ke sistem identitas nasional, pemerintah menilai ekosistem ekonomi digital akan semakin aman, cepat, dan efisien. Selain membuka akses keuangan, integrasi ini memperkuat ekonomi digital melalui peningkatan kepercayaan publik dan perlindungan data pribadi. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)