Guru dan Murid di Aceh Tenggara Gotong Royong Bersihkan Endapan Lumpur Setebal 40 Cm

Kondisi pascabanjir bandang di Aceh Tenggara. Metro TV

Guru dan Murid di Aceh Tenggara Gotong Royong Bersihkan Endapan Lumpur Setebal 40 Cm

2 December 2025 11:29

Aceh Tenggara: Memasuki hari keenam pascabanjir bandang dan tanah longsor, sejumlah sekolah di Kabupaten Aceh Tenggara terpaksa diliburkan. Endapan lumpur setinggi 40 sentimeter yang masih menumpuk dan fasilitas yang rusak, membuat aktivitas belajar mengajar belum dapat kembali normal. Pembersihan pun terkendala akibat minimnya bantuan air dan petugas.

Kondisi tersebut terlihat jelas di SD Negeri Tualang Baru, Kecamatan Bukit Tusam. Halaman dan ruang kelas sekolah masih tertutup lumpur dengan ketinggian mencapai 40 sentimeter. Sejumlah kursi rusak parah, memaksa kegiatan belajar dihentikan untuk sementara waktu.

Kepala Sekolah SDN Tualang Baru Rahmna Arni meminta bantuan segera dari pemerintah dan pihak terkait. Ia berharap kegiatan sekolah dapat kembali normal setelah enam hari lumpur mengendap tanpa penanganan maksimal.
 


“Kami meminta pemerintah dan pihak terkait untuk membantu dan segera melakukan pembersihan lumpur yang telah enam hari mengendap di sekolah kami. Kami berharap aktivitas di sekolah ini kembali normal,” kata Rahma, Selasa, 2 Desember 2025.

Minimnya pasokan air dan tenaga petugas kebersihan memaksa para guru dan murid berjibaku membersihkan lumpur secara gotong royong. Mereka hanya mengandalkan peralatan seadanya dan tenaga sendiri untuk mengatasi situasi tersebut.

Kondisi serupa dialami SD Negeri Kuta Lengat di Kecamatan Bukit Tusam. Endapan lumpur di sekolah itu mulai mengering, namun belum juga dibersihkan secara menyeluruh. Tumpukan material sisa banjir tersebut menjadi kendala utama untuk mengaktifkan kembali proses pembelajaran.

Salah seorang guru SDN Kuta Lengat, Miskana, menyuarakan harapannya. “Kami berharap pemerintah segera menurunkan alat untuk membersihkan material lumpur dan membantu memperbaiki sejumlah fasilitas yang rusak,” kata Miskana.

Situasi ini menunjukkan bahwa meski air banjir telah surut, pemulihan pascabencana di sektor pendidikan Aceh Tenggara masih membutuhkan perhatian dan bantuan ekstra agar anak-anak dapat segera kembali ke ruang kelas. (Bulkainisah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)