Kapal perang AS kerap lakukan operasi di lepas pantai Venezuela. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 11 December 2025 07:04
Caracas: Presiden Donald Trump mengatakan pada bahwa Amerika Serikat telah menyita sebuah kapal tanker minyak "yang sangat besar" di lepas pantai Venezuela. Penyitaan dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Ini adalah upaya terbaru pemerintahan Trump untuk meningkatkan tekanan pada Maduro, yang telah didakwa dengan terorisme narkoba di Amerika Serikat. AS telah melakukan serangkaian serangan militer mematikan di Laut Karibia dan Samudra Pasifik timur terhadap kapal-kapal yang dituduh oleh pemerintahan Republikan membawa narkoba.
“Kami baru saja menyita sebuah kapal tanker di lepas pantai Venezuela, sebuah kapal tanker besar, sangat besar, yang terbesar yang pernah disita,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip dari AFP, Kamis 11 Desember 2025.
Trump mengatakan “hal-hal lain sedang terjadi”, tetapi tidak memberikan detail tambahan, mengatakan dia akan berbicara lebih lanjut tentang hal itu nanti.
Penyitaan tersebut dipimpin oleh Penjaga Pantai AS dan didukung oleh Angkatan Laut, menurut seorang pejabat AS yang tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka dan berbicara dengan syarat anonim. Pejabat tersebut menambahkan bahwa penyitaan dilakukan di bawah wewenang penegak hukum AS.
Tak lama kemudian, Maduro menuntut diakhirinya intervensi AS di negaranya, beberapa bulan setelah pengerahan angkatan laut di dekat negara Karibia tersebut yang telah memicu kekhawatiran akan aksi militer.
"Dari Venezuela, kami meminta dan menuntut diakhirinya intervensi ilegal dan brutal pemerintah Amerika Serikat di Venezuela dan di Amerika Latin," kata Maduro kepada para pendukungnya yang berkumpul di Caracas pada hari ketika saingan utamanya dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian di Oslo.
Venezuela memiliki cadangan minyak terbukti terbesar di dunia dan menghasilkan sekitar 1 juta barel per hari. Terhalang dari pasar minyak global oleh sanksi AS, perusahaan minyak milik negara menjual sebagian besar produksinya dengan diskon besar kepada kilang di Tiongkok.
Transaksi tersebut biasanya melibatkan jaringan perantara yang kompleks dan samar karena sanksi telah membuat para pedagang yang lebih mapan menjauh. Banyak di antaranya adalah perusahaan cangkang, yang terdaftar di yurisdiksi yang dikenal karena kerahasiaannya. Para pembeli mengerahkan "kapal tanker hantu" yang menyembunyikan lokasi mereka dan menyerahkan muatan berharga mereka di tengah laut sebelum mencapai tujuan akhir mereka.
Sehari sebelumnya, militer AS menerbangkan sepasang jet tempur di atas Teluk Venezuela, yang tampaknya merupakan jarak terdekat pesawat tempur dengan wilayah udara negara Amerika Selatan itu sejak dimulainya kampanye tekanan pemerintahan tersebut.