Selenggarakan Retreat SPPG, Kemenko PM: Ruang Refleksi Strategis

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Kemenko PM, Abdul Haris. Foto: Istimewa.

Selenggarakan Retreat SPPG, Kemenko PM: Ruang Refleksi Strategis

Anggi Tondi Martaon • 21 December 2025 22:06

Bekasi: Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menyelenggarakan kegiatan Retreat SPPG Inspiradaya: Praktik Baik & Replikasi Ekosistem Pemberdayaan Berbasis Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai tindak lanjut program SPPG Inspiradaya 2025. Kegiatan ini berlangsung pada 21–23 Desember 2025 di Bekasi. 

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Kemenko PM, Abdul Haris, menyampaikan bahwa retreat ini menjadi ruang refleksi strategis bagi SPPG terpilih Inspiradaya 2025 untuk memperdalam praktik baik yang telah dijalankan. Sekaligus merumuskan model ekosistem pemberdayaan berbasis MBG yang dapat direplikasi di berbagai daerah.

“Kami diminta dengan tegas agar program ini tidak berhenti pada seremonial semata. Tapi harus dikawal dalam aksi riil yang berkelanjutan. 20 SPPG Inspiradaya terpilih harus benar-benar menjadi inspirasi dan contoh buat SPPG lain di seluruh Indonesia. Dan yang paling penting ekosistemnya bisa direplikasi” ujar Haris melalui keterangan tertulis, Minggu, 21 Desember 2025. 

Menurut Haris, kegiatan tersebut menjadi  ruang belajar bersama bagi para pelaksana MBG untuk merefleksikan pengalaman lapangan, memperkuat nilai pemberdayaan, dan menyusun arah bersama.

"Shingga, MBG tidak berhenti sebagai program teknis, tetapi tumbuh sebagai ekosistem yang berkelanjutan,”  ungkap Haris.

Baca juga: Kemenko PM Gelar Rakor Pengentasan Kemiskinan di Daerah Tertinggal

Menurut Haris, kegiatan ini mengusung tema Merajut Praktik Baik, Menggerakkan Replikasi, yang menegaskan pentingnya menjadikan pengalaman nyata SPPG sebagai sumber pembelajaran utama dalam pengembangan MBG ke depan.

"SPPG Inspiradaya telah membuktikan bahwa dapur MBG dapat berperan lebih luas, bukan hanya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal, memperkuat gotong royong, dan membangun kemandirian masyarakat. Retreat ini menjadi momentum untuk merajut praktik-praktik baik tersebut agar dapat direplikasi secara adaptif,” sebut Haris.

Selama tiga hari, peserta retreat mengikuti rangkaian sesi reflektif dan partisipatif, mulai dari refleksi perjalanan MBG di masing-masing daerah, pemetaan elemen ekosistem pemberdayaan, hingga diskusi perspektif pembanding melalui studi praktik MBG mancanegara. 

Proses ini dirancang untuk membantu peserta membedakan prinsip-prinsip universal pemberdayaan dengan aspek yang perlu disesuaikan dengan konteks lokal.

Ilustrasi SPPG. Foto: MTVN.

Retreat tersebut juga memperkuat jejaring antar-SPPG Inspiradaya sebagai komunitas pembelajar yang saling berbagi pengalaman dan solusi. Ke depan, jejaring ini diharapkan menjadi simpul penting dalam penguatan kualitas pelaksanaan MBG secara nasional.

“SPPG tidak hanya kita dorong sebagai pelaksana layanan gizi, tetapi sebagai aktor perubahan sosial di tingkat lokal. Melalui retreat ini, kita ingin memastikan ruh pemberdayaan—kepercayaan, partisipasi, dan keberlanjutan—tetap terjaga dalam setiap pengembangan MBG,” sebut Haris.

Kegiatan RETREAT SPPG INSPIRADAYA merupakan rangkaian lanjutan dari program Inspiradaya 2025 yang digagas Kemenko PM. Setelah tahap apresiasi terhadap 20 SPPG terpilih, retreat ini menandai transisi dari pengakuan atas praktik baik menuju penguatan kapasitas dan aksi replikasi di lapangan.

“Inspiradaya 2025 menegaskan bahwa apresiasi harus diikuti dengan penguatan peran dan tanggung jawab. Para SPPG Inspiradaya menyatakan komitmen bersama untuk terus menggerakkan ekosistem pemberdayaan berbasis MBG, memperkuat pangan lokal, serta memastikan manfaat program dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat,” tutup Abdul Haris. 

Setelah kegiatan retreat ini, ada beberapa hal yang akan ditindaklanjuti, yaitu:
  • SPPG Terpilih akan memperkuat bangunan ekosistem pemberdayaan masyarakat. 
  • SPPG Inspiradaya terpilih benar-benar bisa menjadi contoh buat dapur MBG lain di zonanya masing-masing bersama para stakeholder.
  • SPPG Inspiradaya Terpilih akan melakukan kerja pengorganisasian dalam rangka replikasi ekosistem pemberdayaan ekonomi dan sosial Masyarakat.
  • Proses Retreat ini juga akan dilakukan ke tahap selanjutnya yaitu, RETREAT SPPG Inspiradaya di zona lain di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini diikuti oleh 6 SPPG Inspiradaya zona Jawa yaitu SPPG Khusus Pebayuran Kabupaten Bekasi, SPPG Tanah Baru 02 Bogor Utara, SPPG Bandung Rancabali Alamendah, SPPG Kendal Pegandon Wonosari, SPPG Sleman Tridadi 3 dan SPPG Jombang Jombang Denanyar. 

Dalam forum tersebut juga dihadirkan pula Koperasi, Bumdes, UMKM sebagai supplier bahan baku, praktisi penggerak pemberdayaan masyarakat, akademisi, perguruan tinggi, Badan Gizi Nasional dan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat sebagai bagian ekosistem pemberdayaan Masyarakat berbasis MBG.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)