Rugi Bersih Grab Mulai Mengecil

Grab. Foto: Unsplash.

Rugi Bersih Grab Mulai Mengecil

Arif Wicaksono • 24 August 2023 10:32

Singapura: Grab membukukan rugi bersih sebesar USD135 juta pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni, menyempit dari kerugian sebesar USD547 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan laba ini disebabkan oleh penurunan nilai wajar investasi, beban bunga bersih, dan beban kompensasi berbasis saham. Hal ini menyusul upaya perusahaan untuk memangkas insentif bagi pekerja dan konsumen platformnya, dalam upaya untuk menghasilkan keuntungan.

Bidik capai EBITDA

Dengan kinerja kuartal II yang positif, perusahaan menargetkan untuk mencapai titik impas laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan grup pada kuartal III tahun ini. Target ini merupakan kemajuan dari target pada kuartal IV sebelumnya.

"Tinjauan panduan dilatarbelakangi oleh kinerja semester pertama yang kuat, seiring dengan fokus kami dalam mendorong efisiensi biaya dan menjaga neraca keuangan yang kuat,” kata Chief Financial Officer Grab Peter Oey, dilansir Business Times, Rabu, 23 Agustus 2023.

Pendapatan untuk kuartal II naik 76,6 persen YoY menjadi USD567 juta, didukung oleh pertumbuhan di semua segmen. Grab juga memotong insentif bagi pekerja platform dan konsumennya masing-masing sebesar 17 persen dan 21 persen.

Biaya penjualan dan pemasaran turun

Perusahaan juga mengurangi biaya-biaya lainnya, dengan biaya penjualan dan pemasaran turun 12,5 persen menjadi USD63 juta pada kuartal II-2023. Sementara itu, belanja umum dan administrasi turun 15,4 persen menjadi USD137 juta. Biaya staf turun enam persen dengan jumlah pegawai yang lebih rendah, menyusul PHK pada Juni.

Untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni, kerugian bersih Grab mencapai USD378 juta, kurang dari setengah kerugian bersih tahun lalu sebesar USD970 juta. Pendapatannya meningkat hampir dua kali lipat pada periode yang sama menjadi USD1,1 miliar.

Grab juga telah merevisi perkiraan kerugian Ebitda yang disesuaikan pada 2023 menjadi antara USD30 juta dan USD40 juta, dari perkiraan kerugian sebelumnya antara USD195 juta dan USD235 juta. Kisaran perkiraan pendapatan 2023 tetap tidak berubah, yaitu sebesar USD2,2 miliar hingga USD2,3 miliar.  

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)