Malaysia. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 18 August 2023 16:05
Kuala Lumpur: Pertumbuhan ekonomi Malaysia mencapai titik terendah dalam hampir dua tahun pada kuartal kedua 2023. Hal ini karena penurunan ekspor dan perlambatan ekonomi global.
Prospek yang lebih lemah memperkuat asumsi ekonom untuk mempertahankan suku bunga kebijakan tahun ini karena ekonomi Asia Tenggara menghadapi melemahnya permintaan global dan perlambatan mitra dagang utama Tiongkok.
Pertumbuhan tahunan kuartal kedua mencapai 2,9 persen, data bank sentral menunjukkan. Ekspansi tersebut lebih rendah dari pertumbuhan 5,6 persen pada kuartal pertama tahun ini. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 3,3 persen pada periode April hingga Juni.
Bank Negara Malaysia juga mengatakan ekspansi ekonomi setahun penuh akan datang di ujung bawah kisaran 4 persen hingga 5 persen yang telah diperkirakan sebelumnya, meskipun beberapa ekonom memperkirakan target tersebut akan sulit dicapai karena permintaan domestik juga melambat.
"Permintaan eksternal yang lemah diperkirakan akan membebani pertumbuhan jangka pendek. Perekonomian menghadapi risiko penurunan yang berasal dari pertumbuhan global yang lebih lemah dari perkiraan, dan siklus penurunan teknologi yang lebih dalam atau lebih lama dari perkiraan," kata Gubernur Bank Negara Malaysia Abdul Rasheed Ghaffour dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 18 Agustus 2023.
Meskipun dia tidak memperkirakan resesi di seluruh dunia, Abdul mengatakan pertumbuhan global akan berada di bawah rata-rata jangka panjang.
Pertumbuhan tahunan kuartal kedua mencapai 2,9 persen, data bank sentral menunjukkan. Ekspansi tersebut merupakan laju paling lambat sejak kuartal ketiga 2021 ketika ekonomi berkontraksi sebesar 4,2 persen, dan lebih rendah dari pertumbuhan 5,6 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 3,3 persen pada periode April hingga Juni.