NEWSTICKER

Di AIPF, BUMN Tawarkan 35 Proyek Senilai USD22 Miliar ke Investor

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Rosan P Roeslani. Foto: Medcom.id/ Husen Miftahudin

Di AIPF, BUMN Tawarkan 35 Proyek Senilai USD22 Miliar ke Investor

Media Indonesia • 6 September 2023 11:14

Jakarta: Sebanyak 35 proyek garapan perusahaan BUMN ditawarkan untuk dikerjasamakan dengan penanam modal. Penawaran itu bakal dilakukan dalam rangkaian ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF) ASEAN 2023.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Roeslani mengatakan, proyek-proyek tersebut terdiri dari proyek baru dan proyek yang selesai digarap dengan perkirakan nilai USD22 miliar.

"Bukan hanya proyek yang baru, tapi ini juga kita menawarkan proyek-proyek untuk dilakukan kerja sama atau sinergi," ujar Rosan dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, dilansir Media Indonesia, Rabu, 6 September 2023.

Salah satu proyek yang bakal ditawarkan ialah proyek yang digarap Jasa Marga dalam pembangunan jalan tol di Nusa Dua dan Ngurah Rai. Proyek infrastruktur yang telah rampung itu bakal ditawarkan untuk dikerjasamakan dengan investor.

Baca juga: Erick Thohir Dorong BUMN Lakukan Ekspansi di Sektor-Sektor Strategis

Selain itu, Indonesia juga akan menawarkan kerja sama pengelolaan Angkasa Pura I untuk bandara di Yogyakarta. Contoh lainnya ialah bisnis perhotelan yang dimiliki oleh Pertamina Patra juga bisa dikerjasamakan dengan penanam modal, utamanya dari negara-negara anggota ASEAN.

Business matching 129 perusahaan

Penawaran proyek-proyek tersebut dilakukan dalam kegiatan business matching yang dilakukan oleh 129 perusahaan.

Selain proyek perusahaan BUMN, kata Rosan, terdapat pula sejumlah proyek yang dimiliki oleh Bappenas.

"Kami memperkirakan dari business matching ini akan terjadi potensi kerja sama senilai USD50 miliar," jelas dia.

"Itu terdiri dari BUMN sendiri 35 proyek USD22 miliar, kemudian dari Bappenas itu empat proyek nilainya USD10 miliar, dan dari proyek yang datang dari lima negara yaitu Filipina, Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam itu nilainya USD810 juta," urai Rosan.
 
Adapun beberapa perusahaan pelat merah lain yang akan turut serta dalam business matching tersebut di antaranya MIND ID, Pelindo, Krakatau Steel, Biofarma, PLN, Pupuk Indonesia, Angkasa Pura, Pertamina, ASDP, InJourney, dan Danareksa.
(M Ilham Ramadhan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)