Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Angga Bratadharma • 5 September 2023 09:49
Jakarta: Samuel Research Team memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak labil. Kondisi itu bisa dimanfaatkan para investor untuk mencari keuntungan saat berinvestasi di pasar saham, meski harus tetap berhati-hati agar tidak mengalami kerugian.
Nikkei menguat 0,05 persen pagi ini, sedangkan Kospi minus 0,15 persen. Kami memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak sideways, mengingat sentimen yang beragam dari pasar global dan regional," sebut Samuel Research Team, dikutip dari riset harian, Selasa, 5 September 2023.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kendati demikian, pasar AS berusaha mempertahankan momentum.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 37 poin, atau 0,11 persen. Kemudian indeks S&P 500 turun 2,25 poin, atau 0,05 persen. Sedangkan indeks Nasdaq 100 berjangka naik 6,25 poin, atau 0,04 persen.
Optimisme Wall Street
Pergerakan itu mengikuti optimisme Wall Street, dengan Dow dan Nasdaq mencatat kinerja terbaik mereka sejak Juli. Dow Jones dan Nasdaq naik 1,4 persen dan 3,3 persen untuk minggu ini. S&P 500 naik 2,5 persen dan mencatatkan minggu terbaiknya sejak Juni.
Para trader minggu lalu menimbang tanda-tanda baru perlambatan ekonomi dan meredanya tekanan harga. Sementara itu, laporan nonfarm payrolls AS terbaru menunjukkan tingkat pengangguran naik menjadi 3,8 persen di Agustus, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun.
Para ekonom memperkirakan angka tersebut akan tetap di 3,5 persen. Sedangkan pendapatan rata-rata per jam juga meningkat 4,3 persen dalam basis tahun ke tahun, lebih rendah dari kenaikan 4,4 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.
Para investor juga dapat melihat bulan yang penuh tantangan untuk saham. September secara historis merupakan bulan terlemah untuk ekuitas, dan investor akan memilah-milah laporan ekonomi-termasuk data inflasi baru-menjelang pertemuan kebijakan The Fed pada September.