SoftBank Beralih ke Mode Menyerang Sambut Inovasi AI

Kecerdasan buatan. Foto: Medcom.id.

SoftBank Beralih ke Mode Menyerang Sambut Inovasi AI

Arif Wicaksono • 21 June 2023 20:52

Tokyo: CEO Softbank Group Masayoshi Son mengatakan konglomerat investasi teknologinya berencana untuk mengubah pendiriannya menjadi lebih menyerang di tengah kegembiraan atas kemajuan kecerdasan buatan (AI).

Softbank Grup telah mundur ke sikap defensif, membatasi aktivitas investasi karena membukukan kerugian investasi yang besar di lengan investasi Vision Fund.

“Waktunya telah tiba untuk beralih ke mode menyerang,” kata Son kepada para pemegang saham pada rapat umum tahunan grup tersebut, dkutip dari Channel News Asia, Rabu, 21 Juni 2023.

SoftBank melaporkan kerugian bersih 970 miliar yen untuk tahun yang berakhir 31 Maret, meredam kerugian di unit Vision Fund dengan menjual sahamnya di Alibaba.

Chief financial officer Yoshimitsu Goto bulan lalu mengatakan grup ingin memastikan tidak melewatkan peluang investasi, memoderasi penekanan sebelumnya pada pertahanan.

Aset likuid SoftBank, yang meliputi kas, setara kas, dan garis komitmen yang belum ditarik, naik menjadi 5,1 triliun yen pada akhir Maret dibandingkan dengan 2,9 triliun yen setahun sebelumnya.

Son, yang telah mundur dari pernyataan publik dalam beberapa bulan terakhir, menghabiskan sebagian besar presentasinya kepada basis investor ritel setia pada hari Rabu berbicara tentang antusiasmenya terhadap AI.

Astro Boy

Son mengatakan dia meminta ChatGPT, chatbot bertenaga AI dari startup OpenAI, untuk menulis petualangan baru untuk Astro Boy, serial manga klasik karya Tezuka Osamu.

"Sepertinya penulis yang menulisnya," katanya.

Miliarder itu mengatakan dia telah menghabiskan delapan bulan terakhir menciptakan penemuan yang dia yakini dapat direalisasikan melalui Arm perusahaan perancang cip konglomerat itu.

“Kami ingin mewujudkan penemuan ini selangkah demi selangkah. Arm adalah kuncinya, ”katanya.

SoftBank bertujuan untuk mendaftarkan Arm di Nasdaq akhir tahun ini dan berusaha mengumpulkan antara USD8 miliar dan USD 10 miliar.

Pengamat memperdebatkan kemampuan Son, yang mengalami hambatan besar seperti dukungannya untuk perusahaan kepada WeWork, untuk memilih pemenang dalam ekonomi yang diharapkan semakin didukung oleh AI.

Son mengatakan dia berinvestasi di perusahaan yang menurutnya akan berhasil dalam masyarakat yang digerakkan oleh AI dan, meskipun ada kegagalan, dia yakin cukup banyak perusahaan portofolionya yang akan berhasil.

“Jika Anda memiliki satu atau dua dari seratus smash hit, itu akan membayar semuanya,” kata Son.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)