Manfaat Investasi Dinilai Belum Terasa Maksimal bagi Rakyat Indonesia

Mantan Diplomat Indonesia Ple Priatna. Dok. Tangkapan Layar

Manfaat Investasi Dinilai Belum Terasa Maksimal bagi Rakyat Indonesia

Theofilus Ifan Sucipto • 30 July 2023 12:53

Jakarta: Manfaat investasi dinilai belum terasa maksimal bagi rakyat Indonesia. Pemanfaatan dana segar yang masuk mesti diawasi lebih serius.

"(Investasi) belum membawa kepada sebuah keadaan yang mampu membuat masyarakat menikmati lebih leluasa dan lebih untung," ujar mantan Diplomat Indonesia Ple Priatna dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk '10 Tahun Hubungan Ekonomi Indonesia-China,' Minggu, 30 Juli 2023.

Ple menyinggung hubungan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang relatif akrab. Kedekatan mereka ditunjukkan dengan adanya kontak diplomatik yang intens di berbagai forum.

"(Investasi) China sampai saat ini dua terbesar di bawah Singapura. Saya lihat Singapura USD10,5 miliar tapi China hanya setengahnya USD5 miliar. Secara angka belum signifikan," ujar dia.

Ple juga menyoroti performa biaya logistik Indonesia justru mahal. Hal itu membuat keuntungan yang didapat antara modal yang masuk dan ongkos yang keluar lebih sedikit.

"Hanya sisa 10 persen dari GDP (produk domestik bruto), ongkos mahal, inefisiensi tinggi, dan kelihatan sengkarut," papar dia.

Ple menyebut masuknya investasi seyogianya diiringi dengan kesempatan lapangan pekerjaan yang tinggi. Upaya itu diyakini akan meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Hitung-hitungan sederhana, setiap 100 yuan investasi ke Indonesia, berapa yang dibawa kembali ke China, berapa yang tinggal di sini. Harus ada kontrol kuat," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)