Ilustrasi. FOTO: dok MI
Angga Bratadharma • 18 June 2023 11:20
Jakarta: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA kembali mendukung pagelaran Jazz Gunung Bromo 2023 yang akan diselenggarakan pada 21-23 Juli, 2023, di Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort di Wonotoro, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Hal itu sebagai bentuk komitmen menunjang perkembangan industri kreatif dan pariwisata nasional.
Jazz Gunung Bromo merupakan pagelaran musik jazz bertaraf internasional yang menampilkan pertunjukkan komposisi jazz bernuansa etnik dipadu dengan keindahan alam pegunungan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Jazz Gunung Bromo yang ke-15 ini kembali melibatkan musisi-musisi kenamaan.
Musisi kenamaan itu antara lain Margie Segers, Ermy Kullit, Mus Mujiono, dan Atiek CB, serta musisi muda seperti Yura Yunita, Daniel Dyonisius, dan Deredia. Selain musisi-musisi itu, pagelaran Jazz Gunung Bromo 2023 juga akan melibatkan Salma Salsabil, juara ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2023 yang berasal dari Probolinggo.
Kehadirannya diharapkan akan memicu semangat warga Probolinggo untuk berkarya dalam industri musik seperti Salma. Sebagai informasi, BCA telah mendukung pagelaran Jazz Gunung Bromo sejak pertama kali diselenggarakan pada 2009. Dengan kata lain, BCA telah mendukung program ini selama 15 tahun berturut-turut hingga tahun ini.
"Sejak 2009, kami telah bekerja sama dengan penggagas Jazz Gunung Bromo untuk mendukung perkembangan industri musik dan pariwisata nasional," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 18 Juni 2023.
Menginjak tahun ke-15 kolaborasi ini, tambahnya, BCA semakin menyadari Jazz Gunung Bromo merupakan ajang penting untuk mempromosikan kekayaan alam serta seni Indonesia. memajukan perekonomian kreatif di sekitar Gunung Bromo, sekaligus mendukung program Bangga Berwisata di Indonesia yang dicanangkan oleh pemerintah.
"Kami juga merasa Jazz Gunung Bromo merupakan perhelatan yang unik karena memiliki keberanian untuk menghadirkan musisi-musisi jazz kawakan lintas generasi dengan musisi muda dan senior, menyatukan dan menginspirasi musisi lintas generasi sekaligus merayakan keberagaman warisan budaya Indonesia," pungkasnya.