Ilustrasi SPBU. Foto: Dokumen Pertamina
Jakarta: PT Pertamina (Persero) percaya diri Bahan Bakar Minyak (BBM) baru keluaran perseroan yaitu Pertamax Green 95 akan bersaing dengan BBM pemain lainnya
Asal tau saja, Pertamax Green 95 merupakan campuran BBM jenis Pertamax dan etanol sebanyak lima persen. Rencananya BBM anyar ini akan diluncurkan di Surabaya bulan ini.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury kemarin juga telah membocorkan harga Pertamax Green 95 adalah Rp13.200 per liter. Harga tersebut lebih tinggi dari harga Pertamax yang hanya Rp12.400 per liter.
Meski begitu VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan BBM anyar itu akan memiliki pasar tersendiri dan siap bersaing dengan BBM sejenis keluaran badan usaha lainnya.
"Harga bersaing di kelasnya karena ini RON 95, lebih tinggi dari Pertamax RON 92," kata Fadjar kepada Medcom.id, Selasa, 4 Juli 2023.
Berdasarkan data yang dihimpun, beberapa pemain bisnis BBM memang menjual BBM dengan kadar RON 95. Sementara itu, Pertamina tidak memiliki BBM jenis tersebut. BBM dengan kadar RON tertinggi milik Pertamina adalah Pertamax Turbo yaitu RON 98.
Shell memiliki BBM jenis Shell V-Power yang saat ini dibanderol Rp13.780 per liter, Vivo memiliki BBM jenis Revvo 95 yang dijual Rp13.580 per liter, dan bp menjual BBM jenis BP Ultimate (BP 95) dengan harga Rp13.780 per liter.
Sebelumnya Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah mengatakan perusahaan pelat merah itu akan mengeluarkan produk BBM baru dalam waktu dekat yaitu campuran bahan bakar nabati (BBN) bioetanol lima persen. Adapun bioetanol merupakan campuran etanol berbasis tebu.
Saat itu Nicke mengungkapkan dengan peluncuran produk tersebut menjadi bagian dari upaya transisi energi dalam mengurangi ketergantungan pemakaian bahan bakar fosil.
"Kita mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi, pertamax dicampur dengan etanol," kata Nicke.
Meski menggunakan turunan tebu, Nicke menjanjikan dengan penggunaan produk tebu secara tetes atau molases yang diolah menjadi etanol, tidak mengganggu produksi tebu dalam negeri.