Kemenkes Kirim Obat hingga PMT Bumil untuk Korban Banjir Sukabumi

Tim PSC 119 Kota Bogor membantu melayani pemeriksaan kesehatan korban banjir di Sukabumi. Foto: Dok istimewa

Kemenkes Kirim Obat hingga PMT Bumil untuk Korban Banjir Sukabumi

Media Indonesia • 7 December 2024 11:08

Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirimkan bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Puskris Sumarjaya mengatakan, pengiriman bantuan meliputi berbagai jenis obat-obatan dasar, cairan infus, antibiotik, oksigen konsentrator serta perlengkapan medis habis pakai yang sangat dibutuhkan di lapangan.

"Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan banyak warga terisolasi dan terpapar risiko penyakit. Untuk itu, kami segera mengirimkan obat-obatan dan perlengkapan medis guna mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan," kata Sumarjaya, dalam keterangannya Sabtu, 7 Desember 2024.

Pengiriman bantuan obat-obatan kepada korban bencana dilakukan pada Jumat, 6 Desember 2024. Selain obat-obatan, pada saat yang sama, Puskris juga mengirimkan bantuan berupa PMT Bumil dan Balita masing-masing 1 ton.
 

Baca juga: 

7 Korban Bencana di Sukabumi Hilang, Kepala BNPB Minta Tim SAR Optimalkan Pencarian



Bupati Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, berlaku 4-10 Desember 2024. Merespon penetapan ini, Puskris segera mengirimkan Tim Manajemen untuk melakukan pendampingan Aktivasi Klaster Kesehatan dan operasionalisasi HEOC.

"Hingga saat ini pemerintah setempat belum mendirikan posko kesehatan. Pelayanan kesehatan untuk masyarakat difokuskan di puskesmas dan pustu yang masih beroperasi," ujar Sumarjaya.

Rencananya tim puskris akan berkoordinasi melakukan pendampingan dalam rangka mengaktivasi klaster kesehatan jika diperlukan di lapangan. Untuk layanan kesehatan, terdapat 15 puskesmas yang disiagakan serta tim PSC 119 Kota Bogor dan TCK-EMT Type 1 Mobile Regional DKI juga telah dimobilisasi.

Dalam situasi darurat ini, Sumarjaya mengimbau masyarakat terdampak bencana untuk menjaga kebersihan, terutama terkait dengan sanitasi dan air bersih. Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit setelah banjir.

"Tetap waspada terhadap potensi penyebaran penyakit yang muncul setelah banjir, selalu jaga kesehatan dan ikuti kesehatan yang telah disosialisasikan oleh petugas kesehatan," ungkapnya.

Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 4 Desember 2024. Bencana alam tersebut mengakibatkan 5 orang meninggal, 1 orang dirawat intensif di rumah sakit, dan 1.321 orang mengungsi.

(MI/M. Iqbal Al Machmudi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)