Pendapatan Airbnb Bakal Tertekan Lesunya Permintaan Perjalanan

Airbnb. Foto: Unsplash.

Pendapatan Airbnb Bakal Tertekan Lesunya Permintaan Perjalanan

Arif Wicaksono • 7 August 2024 13:57

New York: Airbnb memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di bawah estimasi dan memperingatkan jendela pemesanan yang lebih pendek, menunjukkan wisatawan menunggu hingga menit terakhir untuk memesan karena ketidakpastian ekonomi.

Perjalanan domestik di Amerika Serikat (AS) telah tertekan sejak awal tahun karena semakin banyak orang Amerika yang berhati-hati tentang pengeluaran perjalanan karena kekhawatiran tentang prospek perekonomian.
 

baca juga:

Google Diputuskan Melanggar UU Antimonopoli


Dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 7 Agustus 2024, perusahaan mengharapkan pendapatan kuartal ketiga antara USD3,67 miliar dan USD3,73 miliar, di bawah estimasi analis sebesar USD3,84 miliar. Perusahaan mengatakan bahwa mereka mengalami waktu tunggu pemesanan yang lebih pendek secara global.

Waktu tunggu pemesanan merupakan metrik penting dalam industri perjalanan dan mengacu pada jumlah hari antara tanggal reservasi dan jadwal kepergian.  

Jendela pemesanan yang lebih pendek dapat mengindikasikan konsumen memesan perjalanan pada menit terakhir, karena meningkatnya ketidakpastian dan kehati-hatian dalam pengeluaran.

Ada beberapa periode volatilitas selama beberapa tahun terakhir ketika konsumen ragu untuk memesan jauh-jauh hari, kata perusahaan itu dalam panggilan investor.

Penyedia reservasi perjalanan Booking juga mengatakan awal bulan ini bahwa waktu tunggu telah menyusut pada kuartal kedua dan diperkirakan akan menyusut lebih jauh pada kuartal ketiga.

Analis Ekuitas Morningstar Dan Wasiolek menuturukan Airbnb tidak kebal terhadap perlambatan permintaan perjalanan. "Tetapi tetap menjadi merek yang diposisikan dengan baik untuk jangka panjang." tegas dia.

Tarif harian rata-rata Airbnb, atau biaya per malam, tumbuh sekitar 2 persen, menjadi USD169,53 pada kuartal II 2024.

margin laba bersih tertekan

Sementara itu, margin laba bersih, atau laba yang diperoleh perusahaan untuk setiap dolar pendapatan yang dihasilkan, turun menjadi 20 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan 26 persen tahun lalu.

Jumlah malam dan pengalaman yang dipesan meningkat 9 persen dibandingkan tahun lalu. Secara global, jumlah malam dan pengalaman yang dipesan di Amerika Latin dan Asia-Pasifik mengalami pertumbuhan tertinggi, masing-masing melonjak sebesar 17 persen dan 19 persen.

Total pendapatan untuk kuartal II 2024 adalah USD2,75 miliar, di atas estimasi analis sebesar USD2,74 miliar. Airbnb juga melaporkan laba kuartalan sebesar 86 sen per saham, di bawah estimasi analis sebesar 92 sen per saham.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)