Startup Kendaraan Listrik Tiongkok Bangkrut

Baterai kendaraan listrik. Foto: Unsplash.

Startup Kendaraan Listrik Tiongkok Bangkrut

Arif Wicaksono • 10 October 2023 18:54

Beijing: Startup kendaraan listrik (EV) Tiongkok, WM Motor, telah mengajukan kebangkrutan. Hal ini menandai matinya perusahaan yang menjanjikan di antara para pembuat kendaraan listrik Tiongkok karena persaingan harga di pasar otomotif terbesar di dunia yang semakin memanas.

Melansir Channel News Asia, Selasa, 10 Oktober 2023, pengadilan di Shanghai sedang menangani kasus kebangkrutan tersebut, menurut pengajuan tertanggal Senin, 9 Oktober 2023, pada platform pengungkapan informasi kebangkrutan perusahaan nasional.

Dealer mobil bekas yang terdaftar di Amerika Serikat (AS), Kaixin Auto Holdings telah mengumumkan lembar persyaratan akuisisi yang tidak mengikat dengan WM Motor.

Kesepakatan itu terjadi setelah pencatatan saham backdoor listing WM Motor melalui pengambilalihan terbalik dengan Apollo Future Mobility yang terdaftar di bursa saham Hong Kong gagal.

Kesepakatan yang gagal ini dipandang sebagai langkah bertahan hidup setelah dua upaya sebelumnya yang sia-sia oleh WM Motor untuk listing di STAR Market Shanghai dan Hong Kong.

Sejarah pendirian

WM Motor didirikan pada 2015 oleh veteran otomotif terkenal Freeman Shen. WM Motor dipandang sebagai salah satu startup EV Tiongkok yang sedang naik daun, Nio, Li Auto, dan XPeng. Investornya termasuk raksasa teknologi Tiongkok Baidu dan regulator aset milik negara Shanghai.

Namun startup yang berbasis di Shanghai ini kesulitan mendapatkan keuntungan di sektor otomotif yang padat modal. Kerugian tahunan WM Motor meningkat dua kali lipat menjadi 8,2 miliar yuan selama tiga tahun hingga tahun 2021, menurut prospektus sahamnya yang dirilis pada Juni 2022 untuk rencana IPO di Hong Kong.

Penjualan kendaraan penumpang Tiongkok kembali tumbuh pada Agustus dalam setahun. Penjualan tumbuh karena diskon yang lebih besar dan keringanan pajak untuk kendaraan ramah lingkungan meningkatkan sentimen konsumen. Namun, masih ada kekhawatiran mengenai belanja konsumen pada barang-barang mahal seperti mobil di tengah goyahnya pemulihan ekonomi Tiongkok.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)