Investasi di Startup Energi Terbarukan Anjlok 40%

Startup digital. Foto: Medcom.id.

Investasi di Startup Energi Terbarukan Anjlok 40%

Arif Wicaksono • 17 October 2023 13:43

London: Investasi dan hibah pada perusahaan rintisan (startup) teknologi energi terbarukan telah anjlok lebih dari 40 persen selama 12 bulan terakhir. Namun penurunan tersebut tidak separah industri modal ventura secara global.  

Para analis di PwC dalam sebuah laporan menggambarkan investor mempersempit fokus mereka ke bidang-bidang yang paling membutuhkan, seperti industri berat membuat teknologi energi terbarukan memiliki pangsa pasar yang semakin lesu yang tertatih-tatih oleh kondisi ekonomi dan politik global.

"Kebutuhan akan teknologi iklim terus meningkat, namun investasi ekuitas pada perusahaan rintisan (startup) telah menurun untuk tahun kedua di tengah kondisi sulit di pasar swasta,” kata laporan itu, dilansir Channel News Asia, Selasa, 17 Oktober 2023.

Total investasi ventura dan ekuitas swasta turun 50,2 persen menjadi USD638 miliar dalam 12 bulan hingga September dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Investasi di bidang teknologi iklim berjumlah sekitar 10 persen dari total investasi tersebut.

"Dunia masih tertinggal jauh dari tingkat dekarbonisasi yang diperlukan untuk menahan kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius,"kata PwC.

Sektor teknologi paling membutuhkan

Sektor-sektor yang paling membutuhkan teknologi, termasuk pertanian dan lingkungan binaan yang mencakup bangunan komersial dan perumahan, mengalami penurunan minat investor yang relatif kecil.

Area dengan potensi pengurangan emisi yang tinggi yang memerlukan lebih banyak modal mencakup penangkapan karbon, hidrogen hijau yang terbuat dari air yang biasanya menggunakan listrik terbarukan, dan makanan alternatif.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)