Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, (AP)
Willy Haryono • 25 October 2023 18:07
Moskow: Kemampuan senjata nuklir Tiongkok meningkat dengan cepat dari tahun ke tahun, dan Pemerintah Rusia mengaku tidak khawatir atas hal tersebut.
Alih-alih khawatir, Rusia hanya menekankan "kemitraan strategis lanjutan" antara Moskow dan Beijing, dan menyebut peningkatan senjata nuklir sebagai hak kedaulatan Negeri Tirai Bambu dalam menjamin keamanan nasional mereka.
Tiongkok telah meluncurkan kapal selam dengan peluru kendali bertenaga nuklir pertamanya, menurut laporan terbaru Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon). Kapal selam ini memungkinkan Tiongkok memiliki opsi serangan darat dan laut, yang dulunya hanya dapat dilakukan AS dan Rusia.
"Hal ini tidak membuat kami khawatir. Hubungan kami merupakan kemitraan strategis yang maju, dan kami memiliki dialog politik dan interaksi ekonomi yang paling maju," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
"Dan dalam hal ini, Tiongkok, yang menghadapi tantangan sangat serius bagi keamanannya di kawasan, mengambil langkah-langkah yang dianggap tepat. Itu adalah hak kedaulatan mutlak mereka," sambungnya, seperti dikutip dari laman The Straits Times.
Rusia telah menjalin hubungan komersial, politik, dan keamanan yang lebih erat dengan Tiongkok, yang merupakan bagian dari apa yang mereka sebut kemitraan "tanpa batas." Kemitraan ini disepakati sejak Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022, sebuah langkah yang memicu sanksi besar-besaran dari Barat.