23 Pesawat Tiongkok Terdeteksi di Dekat Taiwan Jelang Dialog dengan AS

Pesawat jet tempur J-16 milik Tiongkok. (AP)

23 Pesawat Tiongkok Terdeteksi di Dekat Taiwan Jelang Dialog dengan AS

Willy Haryono • 27 January 2024 13:55

Taipei: Menjelang dialog antara Tiongkok dan Amerika Serikat akhir pekan ini, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi 23 pesawat angkatan udara Beijing beroperasi di sekitar Taiwan.

Puluhan kapal itu disebut Taiwan sedang melakukan "patroli kesiapan tempur bersama" dengan kapal perangnya.

Tiongkok, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, selama empat tahun terakhir secara teratur mengirimkan pesawat tempur dan kapal perang ke angkasa dan perairan di sekitar pulau itu dalam upaya menegaskan klaim kedaulatan yang ditolak Taipei.

Melansir dari Asiaone pada Sabtu, 27 Januari 2024, Kemenhan Taiwan mengatakan bahwa mulai sekitar pukul 16.00 pada Jumat kemarin, pihaknya mendeteksi 23 pesawat Tiongkok, termasuk jet tempur Su-30 dan drone yang beroperasi di wilayah utara dan tengah Taiwan serta di barat daya pulau itu.

Tiga belas dari pesawat tersebut melintasi garis tengah Selat Taiwan, atau wilayah di dekatnya. Belasan pesawat itu terlihat terbang di dekat kapal perang Tiongkok dalam melakukan "patroli kesiapan tempur bersama," tambah Kemenhan Taiwan.

Garis tengah selat menjadi pembatas tidak resmi antara Tiongkok dan Taiwan, namun pesawat Beijing kini sering terbang di atasnya. Tiongkok mengatakan mereka tidak mengakui keberadaan garis tersebut.

Taiwan telah mengirimkan pasukan untuk memantau pergerakan militer Tiongkok pada Jumat kemarin, kata pihak kementerian pertahanannya. Sejauh ini belum ada tanggapan dari Kementerian Pertahanan Tiongkok.

Pertemuan AS-Tiongkok

Aktivitas terbaru Tiongkok di sekitar Taiwan berlangsung ketika Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi bersiap untuk bertemu di Bangkok, berdasarkan janji pemimpin kedua negara untuk memperdalam dialog.

Para pejabat kedua negara akan bertemu pada Jumat dan Sabtu, lebih dari dua bulan setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu sekitar empat jam di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco.

Biden dan Xi sepakat untuk membuka hotline kepresidenan, melanjutkan komunikasi militer-ke-militer, dan berupaya membatasi produksi fentanil. Namun kedua negara tetap berselisih mengenai Taiwan, yang mendapat dukungan kuat dari AS meski tidak ada hubungan diplomatik formal.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok sebelumnya mengatakan pada Jumat kemarin bahwa Taiwan akan menjadi bahan diskusi.

Taiwan telah memilih presiden baru awal bulan ini, yaitu Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa. Tiongkok memandang Lai, yang mulai menjabat pada 20 Mei, sebagai seorang separatis berbahaya sehingga terus menolak tawaran perundingan dari Taipei.

Pemerintah Taiwan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka, bukan Tiongkok.

Baca juga:  Taiwan Deteksi 6 Balon Udara Tiongkok, 1 Terbang Lintasi Pulau

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)