Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 24 September 2023 19:02
Shanghai: Tiongkok memiliki ruang terbatas untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut. Untuk mengatasinya Tiongkok harus melakukan reformasi struktural seperti mendorong wirausaha dibandingkan mengandalkan kebijakan makroekonomi semata untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.
Anggota komite kebijakan moneter Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) Liu Shijin mengatakan pada forum keuangan di Shanghai bahwa ruang bagi Beijing untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter dibatasi oleh melebarnya perbedaan suku bunga dengan AS. Secara fiskal, pemerintah Tiongkok berada di bawah tekanan.
“Jika Tiongkok terus fokus pada kebijakan makro dalam upayanya menstabilkan pertumbuhan, akan ada lebih banyak efek samping,” kata Liu yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara Tiongkok dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 24 September 2023.
“Yang lebih penting lagi, kita akan kehilangan kesempatan untuk melakukan reformasi struktural lagi.” jelas dia.
Pemulihan Tiongkok pasca-Covid 19 telah kehilangan momentum di tengah melemahnya konsumsi, menurunnya ekspor, dan krisis utang properti yang semakin parah. Perekonomian Tiongkok juga sedang mengalami kesulitan meskipun ada banyak langkah moneter dan fiskal untuk meningkatkan kepercayaan.