Kerusakan akibat pertempuran yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan. Foto: Associated Press.
Fajar Nugraha • 27 September 2023 15:34
Nagorno-Karabakh: Azerbaijan merevisi jumlah korban tewas dalam pertempuran melawan Armenia pekan lalu. Menurut Azerbaijan, 192 tentaranya dan satu warga sipil tewas dalam serangan kilat terhadap separatis etnis Armenia di daerah kantong Nagorno-Karabakh.
“Lebih dari 500 tentara Azerbaijan juga terluka dalam operasi satu hari yang berakhir dengan janji pemberontak untuk melucuti senjatanya,” ujar Kementerian Kesehatan Azerbaijan, seperti dikutip AFP, Rabu 27 September 2023.
“Jumlah total korban tewas akibat serangan tersebut kini mencapai lebih dari 400 orang,” kata pihak kementerian.
Sementara kelompok separatis Armenia telah merevisi jumlah pejuang dan warga sipil yang terbunuh menjadi 213 orang.
Pertarungan 24 jam tersebut berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata pada Rabu lalu yang berpotensi mengakhiri konflik yang telah berkecamuk selama lebih dari tiga dekade.
Perang brutal pasca-Soviet pada tahun 1990-an, ketika kelompok separatis memperoleh kekuasaan di daerah kantong Azerbaijan, merenggut puluhan ribu nyawa.
Azerbaijan merebut kembali sebagian wilayah itu dalam serangan enam minggu tiga tahun lalu yang menewaskan beberapa ribu orang di kedua sisi.
Kelompok separatis Armenia dan pejabat Azerbaijan kini membahas “reintegrasi” kawasan itu dalam pembicaraan yang dimediasi Rusia.
Pada peristiwa lain dilaporkan, sedikitnya 68 orang tewas dan 105 orang hilang setelah ledakan di depot bahan bakar di wilayah Nagorno-Karabakh Azerbaijan. Ledakan itu terjadi ketika warga etnis Armenia yang bergegas meninggalkan wilayah tersebut sedang mengantre untuk mengisi bahan bakar mobil mereka setelah serangan militer Azerbaijan pekan lalu.
Jumlah korban tewas yang direvisi muncul setelah pernyataan sebelumnya dari Menteri Kesehatan Armenia, Anahit Avanesyan, pada konferensi pers pada Selasa 26 September 2023 di mana dia mengatakan bahwa 125 orang telah dipindahkan dari Nagorno-Karabakh ke pusat forensik di Armenia. Setidaknya 67 orang yang terluka dipindahkan ke pusat luka bakar nasional, tambahnya.
Sementara lebih dari 28.000 orang telah meninggalkan Nagorno-Karabakh ke Armenia dalam seminggu terakhir sebagai bagian dari eksodus massal yang dimulai setelah serangan militer mendadak yang membawa daerah kantong itu kembali ke kendali Azerbaijan.
Peralihan kekuasaan telah menimbulkan kekhawatiran akan pembersihan etnis di wilayah di mana kebencian antaretnis selama berpuluh-puluh tahun telah memicu perang, perpindahan populasi, dan kekejaman.
Ledakan di depo bahan bakar pada Senin 25 September 2023 menimbulkan kebakaran besar yang menerangi langit malam dekat ibu kota wilayah tersebut, Stepanakert, dan penyebabnya belum jelas.