Polisi Prancis berupaya redakan kerusuhan. Foto: EPA
Fajar Nugraha • 30 June 2023 13:50
Paris: Polisi yang menembak mati seorang remaja berusia 17 tahun di pinggiran kota Paris, Prancis, meminta maaf kepada keluarga korban. Hal itu disampaikan oleh pengacara polisi, Laurent-Franck Lienard.
Petugas tersebut kini telah ditahan dan didakwa atas dugaan pembunuhan. Saat berada di tahanan, ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga remaja tersebut.
"Kata-kata pertama yang dia ucapkan adalah meminta maaf dan kata-kata terakhir yang dia sampaikan adalah meminta maaf kepada keluarga," kata Lienard, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 30 Juni 2023.
"Dia hancur, dia tidak bangun di pagi hari untuk membunuh orang. Dia tidak berniat membunuhnya,” lanjutnya.
Lienard juga mengatakan bahwa kliennya kaget setelah melihat video penembakannya yang beredar di media sosial.
"Dia sangat terkejut dengan kekerasan dalam video tersebut,” tuturnya.
Di sisi lain, Lienard juga menyatakan akan mengajukan banding atas penahanan kliennya. Banding akan diajukan pada Jumat ini.
Kematian remaja yang bernama Nahel, 17, akibat ditembak polisi pada Selasa lalu telah memicu kemarahan publik. Bahkan, aksi protes pecah di seluruh wilayah Prancis dan berujung kerusuhan hebat. (Arfinna Erliencani)