Ilustrasi kecelakaan pesawat. (Medcom.id)
Willy Haryono • 9 July 2023 08:20
Los Angeles: Enam orang tewas pada Sabtu pagi, 8 Juli 2023, dalam kecelakaan pesawat di dekat Bandara French Valley di Riverside County, California Selatan, Amerika Serikat (AS). Ini merupakan kecelakaan mematikan kedua di area itu dalam empat hari terakhir.
Cessna 550, sebuah jet kipas turbo, jatuh di sebuah lapangan dekat bandara pada pukul 04:16 pagi waktu AS di dekat jalan Briggs dan Auld di Murrieta dan langsung terbakar, menurut sebuah unggahan Twitter Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California dan Riverside County.
Semua orang di dalam pesawat dinyatakan meninggal di lokasi kejadian, kata pihak berwenang. Pejabat koroner belum merilis identitas pilot atau penumpang hingga Sabtu sore. Penerbangan tersebut berasal dari Bandara Internasional Harry Reid di Las Vegas.
Data pelacakan pesawat Badan Penerbangan Federal (FAA) mencantumkan pesawat itu sebagai milik Prestige Worldwide Flights of Imperial, California. Agen perusahaan belum dapat dihubungi untuk memberikan komentar pada hari Sabtu.
Penyelidik FAA dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) sedang merespons kejadian ini.
Kantor media NTSB mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pesawat itu jatuh dalam percobaan pendaratan kedua. Pada Sabtu pagi, lapisan kabut menggantung di atas lapangan tempat reruntuhan berada, tidak jauh di utara landasan pacu.
Max Trescott, seorang instruktur penerbangan Palo Alto yang menerbitkan podcast Aviation News Talk, mengatakan bahwa data dari website cuaca FAA menunjukkan bahwa jarak pandang tiga menit sebelum percobaan pendaratan awal pesawat adalah seperdelapan mil, kurang dari yang dibutuhkan.
Semenit setelah kecelakaan, jarak pandang menjadi lebih buruk, tiga per delapan mil di bawah minimum.
"Kondisi ini berubah menjadi lebih buruk bagi orang-orang (di dalam pesawat) ini," kata Trescott. "Cuaca semakin memburuk selama mereka melakukan dua percobaan pendaratan," sambungnya.
Pilot belum tentu menerima laporan kedua tentang kondisi yang memburuk, katanya.
Bandara lokal tidak memiliki menara atau kontrol lalu lintas udara. Pilot dapat dipandu ke bandara dengan instrumen, tetapi harus melihat landasan pacu untuk mendarat.
Trescott mengatakan pendaratan instrumen akan memandu pesawat sekitar 250 kaki di atas tanah, di mana pilot akan membuat keputusan untuk mendarat jika dia bisa melihat landasan pacu.
Sebaliknya, ia membatalkan percobaan pendaratan pertama dan memutar untuk melakukan upaya kedua. Tidak jelas mengapa pilot memutuskan melakukan percobaan kedua.
"Jika mereka melakukan pendekatan pertama kali dan tidak melihat landasan pacu, mereka dapat memilih untuk mengalihkan ke bandara lain dengan cuaca yang lebih baik,” kata Trescott.
"Itu akan selalu menjadi pilihan," sebut juru bicara NTSB Jennifer Gabris.
Laporan awal kecelakaan ini diharapkan muncul dalam 15 hari ke depan. Todd Dressler, 66, seorang pilot lama Cessna yang berada di kafetaria bandara pada hari Sabtu, mengatakan bahwa dirinya yakin NTSB akan menemukan penyebab mekanisnya.
Baca juga: Tiga Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Georgia